KOMPAS.com - SMP Prawira yang berlokasi di Pagerwangi, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat telah mengalami penurunan jumlah murid dari tahun ke tahun.
Penurunan tersebut salah satunya diakibatkan rendahnya kesadaran orangtua akan pentingnya pendidikan.
Bahkan, tak sedikit murid yang mengundurkan diri di tengah jalan akibat orangtua meminta mereka menikah muda. Sehingga harus putus sekolah.
Belum lagi, perjalanan dari rumah menuju ke SMP Prawira memang cukup menantang. Tidak ada angkutan umum, anak-anak harus jalan kaki di jalanan menanjak serta melewati hutan bambu.
Baca juga: Kisah Guru Nofri, Rela Tempuh 40 Jam Perjalanan demi Berbagi Ilmu
“Masalah di sini kompleks. Baik anak-anak maupun orangtua merasa sekolah tidak dibutuhkan. Pendaftar sedikit. Yang sudah jadi murid banyak yang sering bolos. Di tengah jalan banyak murid mengundurkan diri dan orang tua meminta mereka menikah muda,” jelas Rizqy Rahmat Hani, ketua Kampus Pemimpin Merdeka (KPM), sebuah lembaga pendidikan yang memutuskan untuk mulai mendampingi SMP Prawira sejak tahun 2021.
Rizqy juga mengungkapkan, banyak guru SMP Prawira yang mengambil sampingan mengajar di tempat lain karena statusnya tidak full time. Membuat tingkat turnover guru menjadi sangat tinggi.
Sehingga, lanjut dia, pembelajaran seringkali hanya dengan pemberian tugas saja.
Dengan pendampingan selama setahun lebih, sekolah di bawah naungan Yayasan Pendidikan Achmad Prawiradikusumah tersebut akhirnya berubah total.
Proses transformasi pembelajaran berlangsung, hingga terjadi peningkatan murid pendaftar pada masa tahun ajaran 2022/2023 mencapai 1,5 persen.
Baca juga: Beasiswa bagi Guru ke Jepang 2023, Uang Saku Rp 16 Juta Per Bulan
Guru SMP Prawira, Ade Fajar mengungkapkan, pendampingan yang dilakukan KPM membantu sekolah menyelesaikan masalah internal maupun eksternal.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.