KOMPAS.com - Erlina Anriani Siahaan, guru SMP Negeri 4 Pematang Siantar, didapuk menjadi Duta Literasi di kota tempatnya mengajar, yakni Kota Pematang Siantar, Sumatera Utara.
Guru IPA ini telah menerbitkan puluhan buku fiksi dan nonfiksi. Kecintaannya pada menulis berhasil dia tularkan ke murid-muridnya. Hingga banyak murid yang menjadi penggemar Erlina.
“Salah satu manfaat guru jadi penulis, murid jadi punya idola, jadi punya teladan di dalam kelas yang memicu semangatnya untuk terus belajar,” kata Erlina.
Baca juga: Kisah Guru Betty, Raih Penghargaan Internasional karena Empati Tinggi
Atas permintaan murid-muridnya, Erlina akhirnya membentuk sebuah komunitas belajar menulis.
Ia memberi nama “Komunitas Beta Manurat”, yang artinya “Komunitas Ayo Menulis”.
Tahun 2021, komunitas ini telah meluncurkan buku perdananya, yakni Antologi Beta Manurat.
“Diluncurkan di seminar internasional saat bulan Oktober, bulan bahasa. Buku antologi ini merupakan kolaborasi dengan SMP Taman Asuhan, Dinas Pendidikan Kota Pematang Siantar, dan pihak PTP Nusantara IV,” jelas Lina, sapaan akrabnya, dalam keterangan tertulis Yayasan Guru Belajar.
Menurut Lina, menjadi guru penulis memberikan banyak keuntungan, seperti dapat meningkatkan kecakapan personal yang berdampak pada kualitas transfer ilmu ke murid.
“Selain itu, guru penulis juga akan lebih mudah mengajarkan murid untuk selalu gemar membaca sehingga punya pikiran yang kritis,” kata Lina.
Baca juga: Inilah Kisah Guru-Guru Inspiratif, Memperjuangkan Pendidikan yang Lebih Baik
Untuk sesama guru yang juga ingin menjadi penulis seperti dirinya, Lina membagikan sejumlah tips.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.