Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Mahasiswa ITS Gapai Penghargaan Internasional di Korea

Kompas.com - 06/01/2023, 06:32 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Berkuliah di kampus yang berbasis sains dan teknologi tidak berarti menyurutkan langkah mahasiswa untuk menyalurkan jiwa kreativitasnya di bidang seni.

Seperti yang ditunjukkan oleh dua mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) yang telah berhasil memboyong penghargaan pada International Ocean Arts Festival (IOAF) 2022 dan memamerkan karyanya di perhelatan pameran berskala internasional di Jeju, Korea, beberapa waktu lalu.

Baca juga: 9 Pekerjaan Freelance buat Mahasiswa, Gaji Bisa di Atas Rp 7 Juta

Keduanya adalah Aqila Ramadhani dan Dima Noor Virgiani. Mereka adalah mahasiswi dari Departemen Desain Komunikasi Visual (DKV) ITS tersebut berhasil memboyong penghargaan pada kategori International College Students Starfish Award.

Aqila Ramadhani dengan perolehan Silver Award dan Dima Noor Virgiani dengan perolehan Bronze Award.

Dima berhasil menarik perhatian juri dengan karyanya yang bertajuk To Be Honest, To Be Yourself. Berbeda dari yang lain, Dima menggunakan vektor pada karya yang dibuatnya.

"Karena vektor saat ini sudah mulai ditinggalkan oleh para penggiat desain," ucap dia dalam keterangannya, Kamis (5/1/2023).

Meskipun penggunaan vektor membuatnya harus bekerja dengan proses yang cukup lama dan kompleks, mahasiswi berkacamata itu percaya diri dengan karya buatannya.

Dima menambahkan, selain karena penggunaan vektor, ide yang dituangkan pada karyanya juga layak diacungi jempol.

Pada karya digitalnya tersebut, mahasiswi angkatan 2020 ini menjabarkan terkait filosofi yang dikisahkan melalui guratan vektor pada karyanya.

Baca juga: Dua Sekolah Kedinasan Tanpa Syarat Tinggi Badan, Siap-siap Daftar 2023

Melalui karyanya itu, Dima mengutarakan keinginannya mengajak orang-orang untuk menjadi dirinya sendiri.

"Saya ingin orang lain menerima dirinya sendiri, terlepas dari apapun yang mereka miliki dengan jujur," ungkap dia.

Dima menambahkan, selain mengajak orang lain untuk menerima dirinya sendiri, proses penerimaan itu juga harus disertai dengan kesadaran mengenai alam dan lingkungan sekitar.

Oleh karena, apapun yang dilakukan manusia pasti akan berdampak pada lingkungan sekitar.

"Untuk itu, saya harap karya ini bisa membujuk orang-orang untuk lebih menghargai lingkungan," jelas dia.

Oleh karena itu, Dima menambahkan banyak elemen sebagai pesan tersirat pada karyanya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com