Jurnalis Kompas.com dan Harian Kompas Raih Penghargaan Anugerah Diktiristek 2022

KOMPAS.com - Jurnalis Kompas.com, Dian Ihsan meraih penghargaan Anugerah Diktiristek 2022 di The Sultan Hotels Jakarta, pada Kamis (15/12/2022) malam.

Penghargaan yang diraih adalah kategori Jurnalis Daring Terbaik.

Masih pada ketagori yang sama, selain Dian ada Jurnalis Sindonews.com Neneng Zubaidah dan Jurnalis LKBN Antara Indriani.

Baca juga: Kiat Erina Gudono Kuliah di Kampus Top Dunia: Belajar 30 Jam

Pada kesempatan yang sama, Harian Kompas juga meraih penghargaan media cetak terbaik.

Sedangkan Metro TV dan Medcom.id masing-masing terpilih sebagai media elektronik terbaik dan media daring terbaik.

Plt. Direktur Jenderal Diktiristek Kemendikbud Ristek, Prof. Nizam menyatakan, tema Dikti dalam tiga tahun terakhir ini, yakni "Gotong Royong".

"Jadi anugerah ini adalah wujud apresiasi atas kerja sama yang terbangun bersama selama ini," ungkap dia saat malam penganugerahan.

"Kita bersama-sama bergandengan tangan untuk mentransformasikan pendidikan tinggi menuju pada pendidikan tinggi masa depan, yang menyiapkan sumber daya manusia yang unggul, adaptif, kreatif dan inovatif, tentu berakhlak mulia untuk masa depan anak-anak kita yang gemilang," ucap dia.

Selain kategori di atas, Diktiristek juga memberikan sejumlah penghargaan kepada para jurnalis lain.

Baca juga: Sosok Prof. Gudono, Calon Besan Jokowi Pernah Jadi Guru Besar UGM

Jurnalis Medcom.id Ilham Pratama Putra, Jurnalis Harian Kompas Ester Lince, dan Jurnalis Radio Sonora Saortua Marbun memperoleh penghargaan kategori Penulis Artikel Berita terbaik.

Dipilih juga Jurnalis Cetak Terbaik, yakni masing-masing digapai oleh Jurnalis Media Indonesia Faustius Nua, Jurnalis Kedaulatan Rakyat Rini Suryati, dan Jurnalis Koran Jakarta Muhammad Marup.

Lalu penghargaan juga disematkan untuk beberapa Jurnalis Terfavorit.

Baca juga: Ini Kategori Siswa yang Tidak Bisa Daftar UTBK SNBT dan Jalur Mandiri

Mereka adalah Jurnalis Waspada Dian Warastuti, Jurnalis Beritasatu.com Maria Fatima Bona, dan Jurnalis Republika Ronggo Astungkoro.