Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Ciptakan Ruang Belajar yang Aman, Ini Upaya Kemendikbudristek dalam Memerdekakan Pendidikan

Kompas.com - 05/12/2022, 07:29 WIB
Siti Sahana Aqesya,
Aditya Mulyawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim berkomitmen untuk menghapus tiga dosa besar dalam dunia pendidikan, yakni intoleransi, perundungan, dan kekerasan seksual.

Untuk mewujudkan hal tersebut, Nadiem membentuk Pusat Penguatan Karakter (Puspeka) sebagai satuan kerja dalam Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).

Puspeka sendiri berfungsi untuk mengedukasi publik tentang isu kekerasan di lingkungan pendidikan dan mewujudkan penguatan karakter Pelajar Pancasila.

Menurut Nadiem, untuk mencintai belajar dan menjadi pembelajar sepanjang hayat, anak-anak harus belajar di lingkungan yang aman, nyaman, dan bebas dari kekerasan.

“Hal itulah yang mendasari Kemendikbudristek untuk mencegah dan menangani kekerasan di lingkungan pendidikan, mulai dari jenjang paling dasar sampai tinggi," ujarnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Minggu (4/12/2022).

Untuk mewujudkan hal tersebut, Puspeka menggunakan media sosial dalam menyebarkan pendidikan karakter. Hal ini didasari oleh jumlah pengguna media sosial yang besar sebagai platform untuk menyebarkan informasi.

Adapun upaya penyebaran edukasi dilakukan lewat unggahan konten kreatif yang mudah dipahami. Konten edukatif itu disebarkan melalui kanal YouTube Cerdas Berkarakter Kemdikbud RI, Instagram @cerdasberkarakter.kemdikbud.ri, TikTok @cerdasberkarakter, dan laman situs cerdasberkarakter.kemdikbud.go.id.

Terkait edukasi pencegahan intoleransi dan penanaman rasa cinta terhadap keberagaman, Puspeka telah memproduksi 52 video yang telah ditonton lebih dari 17 juta kali. Terdapat pula 40 infografis yang sudah diakses oleh lebih dari 1,7 juta pengguna.

Untuk pencegahan perundungan, terdapat 5 video dengan total jumlah penonton lebih dari 35.000. Sementara untuk kekerasan seksual, Puspeka telah mempublikasikan 68 konten di kanal YouTube yang telah ditonton lebih dari 8 juta kali dan 104 konten di Instagram yang telah ditonton lebih lebih dari 1 juta kali.

Lalu, ada pula informasi edukatif tentang pencegahan kekerasan seksual sebanyak 57 konten di Facebook yang telah ditonton lebih dari 2 juta kali dan 27 konten di TikTok yang telah ditonton lebih dari 6 juta kali.

Sosialisasi, pemberdayaan, dan peraturan

Pelaksanaan survei U-report sebagai bagian dari program pencegahan perundungan kepada siswa di sekolah. Pelaksanaan survei U-report sebagai bagian dari program pencegahan perundungan kepada siswa di sekolah.

Selain penyebaran konten edukatif di media sosial, Puspeka juga melakukan sosialisasi, pemberdayaan, dan penerbitan peraturan terkait tiga dosa besar di lingkungan pendidikan.

Untuk mencegah intoleransi pada ekosistem pendidikan, Puspeka mengadakan pelatihan bernama Modul Wawasan Kebinekaan Global untuk para guru. Pelatihan ini diawalin dengan training of trainer (TOT) yang diikuti oleh 20 orang master trainer dan melibatkan jaringan masyarakat sipil (JMS).

Setelah pelatihan itu, para trainer yang sudah terlatih mengimbaskan ilmu yang didapat selama pelatihan kepada 28.254 orang pada program Pendidikan Profesi Guru, 1.576 orang peserta Program Sekolah Penggerak, dan 5.211 orang peserta Guru Penggerak.

Untuk peserta didik, khususnya jenjang sekolah menengah atas (SMA) dan sederajat, Puspeka mengemas pembelajaran dalam bentuk gamifikasi. Melalui gim, siswa diajak untuk berpetualang di tujuh negara dan berefleksi dari setiap destinasinya.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com