Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Prancis Jalan Kaki di Bali, Pakar UNS: Bukti Indonesia Aman

Kompas.com - 18/11/2022, 18:01 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Video yang menunjukkan Presiden Prancis, Emmanuel Macron sedang jalan-jalan, menyapa, dan berswafoto bersama warga di Bali menghebohkan warganet Indonesia, khususnya di dunia TikTok.

Untuk diketahui, presiden berusia 44 tahun tersebut menjadi salah satu kepala negara yang menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali pada 15-16 November 2022.

Baca juga: 10 Jurusan Kuliah Gampang Dapat Kerja di Era Revolusi Industri 4.0

Salah satu agenda yang dihadiri Macron selama di Pulau Dewata adalah jamuan makan malam bertajuk "Welcoming Dinner & Cultural Performance G20 Indonesia" yang digelar di Garuda Wisnu Kencana (GWK), Selasa (15/11/2022).

Macron hadir di jamuan makan malam KTT G20 dengan setelan kemeja putih dan celana panjang. Lalu selepas acara ini Macron segera meninggalkan kawasan GWK untuk kembali ke hotel.

Namun, di tengah perjalanan, Macron justru turun dari mobil kepresidenan Mecedes-Benz G-Class yang ditumpanginya dan berjalan kaki sejauh dua kilometer dengan pengawalan cukup ketat sekitar pukul 22.00 WITA.

Di tengah gelapnya malam, Macron begitu menikmati suasana Bali sembari meladeni permintaan swafoto dari warga bahkan sempat menggendong dan mencium bayi dari seorang ibu bernama Ni Luh Ana Putri Ani.

Video Macron jalan-jalan di Bali dan mencium bayi ramai-ramai diunggah warganet ke TikTok sampai menjadi viral dan menyedot perhatian banyak orang, termasuk media.

Menanggapi “beraninya” Macron jalan-jalan di Bali, Pakar Pariwisata Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Dr. Deria Adi Wijaya angkat suara.

Baca juga: 9 Jurusan Kuliah Paling Bahagia untuk Mahasiswa, Ada Incaranmu?

Dia menyebut tindakan Presiden Macron membuktikan bahwa Indonesia sangat aman.

Standar aman yang dimaksud Deria tidak hanya berlaku untuk wisatawan lokal maupun mancanegara, tapi berlaku juga untuk delegasi dari negara-negara lain bahkan tamu setingkat VVIP yang menghadiri konferensi internasional.

"Tentunya menunjukkan bahwa Indonesia sangat aman di mata dunia, pemimpin negara sekelas VVIP bisa turun ke jalan dan bisa menikmati waktu santai," ucap dia dalam keterangannya dari laman UNS, Jumat (18/11/2022).

Di sisi lain, Deria juga menyoroti perasaan nyaman dan aman yang diberikan Pemerintah Indonesia khususnya Presiden Jokowi yang menyambut kepala negara dan delegasi KTT G20 dengan hangat.

Dia menyebut, Presiden Jokowi menyambut kepala negara dan delegasi KTT G20 tidak seperti orang asing karena keramahtamahan, sehingga mereka merasa seperti berada di rumah sendiri.

"Perdana Menteri Kanada dan Inggris saja bisa meluangkan waktu untuk ngobrol. Mereka merasa nyaman di Bali sehingga bisa dibilang keramahtamahan bangsa kita melalui Pak Jokowi membuat mereka tidak seperti orang asing," ucap pria yang jadi Kepala Prodi D3 Usaha Perjalanan Wisata (UPW) Sekolah Vokasi (SV) UNS.

Baca juga: Mendikbud Nadiem Dorong Cepat PTN Bisa Tingkatkan Status Jadi PTN-BH

Lanjut dia mengatakan, aman dan nyaman yang dirasakan kepala negara dan delegasi KTT G20 merupakan hal yang sangat positif, karena membuktikan kesiapan Indonesia sebagai salah satu destinasi bertaraf internasional.

Pasalnya, pariwisata adalah sektor primadona yang dapat mendulang devisa dan sebagai penggerak ekonomi, terkhusus usaha, mikro, kecil, dan menengah (UMKM), yang mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Baca juga: 6 Ilmuwan Indonesia yang Diakui Dunia, Ada Alumnus ITB

"Itu harapannya bahwa citra pariwisata Indonesia siap menerima kunjungan, siap menjadi tuan rumah yang baik untuk menjamu dan memberikan kesempatan berwisata yang baik untuk wisatawan lokal maupun mancanegara," tukas Deria.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com