Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Aryo Sahid Bisa Kuliah S2 Gratis di 3 Negara Eropa Sekaligus

Kompas.com - 20/10/2022, 10:00 WIB
Andia Christy,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

“Misalnya di Spanyol itu kan lebih ke perikanan dan lingkungannya juga bagus, makanya Spanyol dipilih di salah satu yang ada di program Erasmus+,” jelas Aryo.

Atas dasar itu, penerima beasiswa harus berpindah-pindah kampus karena melihat dari pembelajaran program yang dipilih.

Baca juga: Kisah Penyandang Disabilitas Awardee LPDP Jadi Lulusan S2 Tercepat

Berada di luar negeri dan belajar dari berbagai universitas juga menambah kepercayaan diri baginya bahwa orang Indonesia pun mampu seperti orang-orang di luar sana.

“Sebelumnya mungkin kita beranggapan kalau Indonesia itu enggak hebat atau gimana. Tapi setelah di sana dan melihat orang di sana welcome, itu nambah percaya diri kita,” ujar Aryo ketika diwawancarai seusai acara.

Tidak hanya itu, ilmu yang begitu kaya dan dosen yang sangat membantu juga menjadi pengalaman tak terlupakan bagi Aryo.

Secara waktu, setiap kali ada pameran pendidikan Aryo selalu datang untuk menambah ilmu tentang beasiswa. Mantap memilih program yang mana pun membutuhkan waktu yang lama.

Ia melihat Indonesia belum memiliki penjajakan ekosistem pesisir yang baik. Sementara Eropa ekosistem dijaga dengan baik, seperti mengevaluasi secara ekonomi ekosistem yang ada.

Seusai belajar selama 2 tahun pun, Aryo memandang semua mata kuliah yang ia ambil menjawab kebutuhan dan cintanya terhadap ilmu maritim.

Atas dasar seluruh pengalamannya mencari beasiswa hingga mendapatkannya, Aryo berpesan bagi pencari beasiswa untuk tidak takut untuk mencoba.

Baca juga: Bill Gates Buka Beasiswa S2-S3 Cambridge 2023, Uang Saku Rp 325 Juta

Ia melihat ada seseorang dengan IPK 3.8 tidak mendapatkan beasiswa, sementara yang memiliki IPK di bawahnya justru yang diterima.

Jadi, kata dia, Erasmus+ tidak memandang nilai, termasuk pula batasan usia karena Aryo memiliki teman penerima beasiswa berumur 45 tahun.

“Kalian harus coba dulu,” tekan Aryo.

Erasmus+ adalah program Uni Eropa untuk mendukung pendidikan, pelatihan, pemuda dan olahraga di Eropa.

Melansir dari situs resminya, program tahun 2021-2027 menempatkan fokus yang kuat pada inklusi sosial, transisi hijau dan digital, dan mempromosikan partisipasi kaum muda dalam kehidupan demokrasi.

Ini mendukung prioritas dan kegiatan yang ditetapkan di Area Pendidikan Eropa, Rencana Aksi Pendidikan Digital dan Agenda Keterampilan Eropa.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com