Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/10/2022, 11:17 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Saat musim hujan, ada banyak penyakit yang mengintai kita. Salah satu yang sudah umum ialah batuk, pilek dan demam.

Selain itu, genangan air dan banjir terjadi di banyak tempat saat musim hujan. Bukan hanya mengganggu kenyamanan dan kebersihan, tetapi juga berdampak pada kesehatan.

Tapi ada pula jenis penyakit lainnya. Apa saja itu? melansir laman Universitas Medan Area (UMA), ini beberapa macam penyakit di musim hujan.

Baca juga: 5 Cara Mengobati Gusi Bengkak dan Bernanah, Info UMA

Penyakit di musim hujan

Difteri dan skabies

Dua penyakit ini sering muncul saat musim hujan. Penyakit ini menular dan dapat dengan mudah tertular oleh mereka yang menderita kondisi lain, seperti asma, alergi atau diabetes.

Anak-anak lebih rentan terhadap penyakit ini karena kerentanan mereka yang meningkat terhadap penyakit yang disebabkan oleh faktor lingkungan.

Selama musim hujan, penyakit ini cenderung meningkat jumlahnya dan menjadi lebih sulit dikendalikan.

Adapun obat-obatan yang biasanya digunakan untuk mengobati kedua penyakit ini termasuk insektisida dan kortikosteroid oral. Biasanya, kombinasi obat-obatan ini jauh lebih efektif daripada menggunakannya secara individual.

Orang yang menderita penyakit ini juga harus memeriksakan diri ke dokter secara teratur agar penyakit tersebut dapat dicegah agar tidak berkembang menjadi kondisi yang lebih serius.

Baca juga: 4 Cara Meluruskan Rambut secara Alami, Info UMA

Demam berdarah dan malaria

Jenis penyakit di musim hujan berikutnya ialah demam berdarah dan malaria. Kedua penyakit ini telah berakibat fatal bagi anak-anak dan orang dewasa selama bertahun-tahun sekarang.

Faktanya, lebih banyak orang meninggal karena demam berdarah dan malaria selama musim hujan daripada bulan-bulan lainnya dalam setahun.

Penyakit sampar, tifus dan HIV

Ada pula penyakit sampar, tifus dan HIV yang merupakan penyakit lain dan sering dijumpai pada musim hujan. Ketika terjadi peningkatan jumlah nyamuk saat musim hujan, risiko terkena penyakit ini meningkat drastis.

Jika Anda ingin mencegah diri Anda dari penyakit ini, maka penting bagi Anda untuk mengenakan pakaian pelindung seperti topi dan baju lengan panjang.

Infeksi bakteri

Infeksi ini sering terjadi karena air hangat yang tidak cukup diklorinasi. Bakteri yang biasa ditemukan di kolam dan sungai dapat menyebar ke bagian tubuh yang berbeda ketika mereka bersentuhan dengan kulit telanjang manusia.

Baca juga: 7 Tips Sehat di Musim Hujan dari Ners Unair

Ada kemungkinan besar Anda bisa terkena infeksi bakteri ini jika Anda menghabiskan banyak waktu di perairan terbuka. Oleh karena itu, disarankan agar Anda mandi secara teratur selama musim panas.

Iritasi kulit dan luka

Apalagi bagi mereka yang sering berenang di kolam dan sungai. Matahari juga dapat menyebabkan luka bakar pada kulit Anda, yang juga dapat menyebabkan berbagai infeksi.

Tetapi faktanya, iritasi kulit dan luka sangat umum terjadi selama musim panas dan musim semi.

Diare dan muntah-muntah

Sedang penyakit di musim hujan lainnya ialah diare dan muntah-muntah. Ini umum terjadi terutama selama bulan-bulan panas. Anda akan sering mengalami diare dan muntah karena perubahan kondisi cuaca.

Jika Anda ingin mencegah diri Anda dari penyakit ini, penting bagi Anda untuk makan banyak buah dan sayuran pada saat musim panas. Jadi di musim hujan tubuh punya imun yang baik.

Baca juga: 5 Minuman Tradisional Menyehatkan Cocok bagi Siswa Saat Musim Hujan

Buah-buahan dan sayuran sangat baik untuk memberi tubuh Anda nutrisi penting, yang dapat membantu tubuh Anda melawan infeksi ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com