Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dosen Stikes Banyuwangi: Diet Plado, Cara Mengatasi Gagal Ginjal Kronis

Kompas.com - 24/09/2022, 15:29 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Salah satu organ tubuh manusia yang cukup vital ialah ginjal. Sebab, selain berfungsi untuk pembuangan atau ekskresi, ginjal juga berperan dalam mengendalikan keseimbangan cairan dalam tubuh.

Jika fungsinya terganggu maka akan berdampak pada permasalahan kesehatan dan mengganggu fungsi organ tubuh yang lainnya. Salah satunya gagal ginjal.

Seseorang yang sudah mengalami gagal ginjal kronis, maka nantinya akan butuh banyak biaya untuk pengobatan. Tak sedikit waktu yang diperlukan untuk pengobatannya.

Baca juga: Penyebab Gagal Ginjal Kronik dan Cara Mencegahnya, Info Ners Unair

Menurut Dosen S1 Gizi Stikes Banyuwangi Alfian Abdul Rajab, S.Tr.Gz., M.Gz., penderita gagal ginjal kronis di Indonesia terus mengalami peningkatan setiap tahunnya dan diperkirakan meningkat sampai 10 persen setiap tahun.

Adapun terapi yang diberikan untuk penderita gagal ginjal kronis yaitu secara farmakologis melalui pemberian obat-obatan.

Selain itu ada terapi non farmakologis yakni melalui pemenuhan asupan gizi untuk membantu mempercepat pemulihan dan mencegah semakin parah kondisi ginjal kronis.

Tetapi, ada salah satu diet yang sedang naik daun atau banyak dibicarakan saat ini yaitu diet Plado.

Beberapa penelitian telah dilakukan untuk membuktikan efeknya dalam pengendalian gangguan fungsi ginjal dan sangat menarik untuk dibahas.

Apa itu diet Plado?

Dijelaskan bahwa asupan protein merupakan salah satu aspek yang penting dalam penentuan diet pada pasien gagal ginjal dimana masih terdapat kontroversi terkait penentuan jumlah dan jenis protein yang sesuai pada penderita gagal ginjal.

Diet Plado atau “plant-dominant low-protein diet” merupakan diet yang berfokus pada pemberian makanan rendah protein dan dominasi makanan yang berasal dari nabati atau tumbuh-tumbuhan.

Baca juga: Penyebab Gagal Ginjal, Info Stikes Citra Delima

Cara diet Plado

Protein yang diberikan yaitu berkisar anatar 0.6-0.8 g/KgBB/Hari dengan asumsi berat badan ideal dan komposisi makanannya yaitu > 50 persen merupakan bersumber dari tumbuh-tumbuhan dan diberikan pada pasien non-dialisis.

Beberapa penelitian telah membuktikan bahwa pemberian protein 0.6-0.8 g/KgBB/Hari terbukti memiliki dampak yang baik pada pasien gagal ginjal kronis dimana dapat menurunkan tekanan intra-glomerular.

Jika diet tersebut dilakukan secara konsisten maka efek yang ditimbulkan akan bertahan lama yang dimana sudah dibuktikan dengan pada hewan coba maupun manusia.

Selain itu, pembandingan pemberian protein rendah dan tinggi juga pernah diteliti dan menujukkan diet rendah protein dapat menurunkan risiko gagal ginjal stadium akhir, serum bicarbonate lebih tinggi, serum fosfor lebih rendah, azotemia lebih sedikit dan tentunya terkait angka kematian yang lebih rendah.

Pasien ginjal dengan komplikasi diabetes sangat dianjurkan untuk menghindari asupan protein > 1 g/kgBB/hari karena dapat menyebakan risiko hiperfiltrasi lebih tinggi.

Pada diet Plado juga direkomendasikan untuk mengonsumsi >50 persen makanan bersumber dari tanaman. Alasan hal tersebut karena konsumsi makanan yang berbahan daging atau hewani dalam jumlah besar secara konsisten terbukti dapat:

  • mempengaruhi dan menyebabkan kerusakan pada histologis ginjal
  • peningkatan volume ginjal dan glomerulus sampai 60-70 perseb
  • terjadi peningkatan fibrosis sampai 55 persen
  • peningkatan glomerulosklerosis sampai 30 persen

Selain itu, konsumsi daging juga dapat meningkatkan risiko gagal ginjal kronis lebih tinggi sedangkan konsumsi buah dan sayur memiliki efek protektif atau melindungi ginjal serta memperlambat perkembangan gagal ginjal kronis.

Baca juga: Fakultas Keperawatan Unair: Ini 7 Cara Mencegah Gagal Ginjal

Beberapa makanan yang dianjurkan yaitu seperti kacang-kacangan, sayuran, buah-buahan, produk susu rendah lemak sedangkan yang dibatasi yaitu daging merah dan daging olahan.

Hanya saja, sebelum memulai diet Plado tidak ada salahnya untuk berkosultasi dengan dokter maupun ahli gizi agar memastikan Anda benar-benar aman dan bisa menerapkan diet ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com