Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pagelaran Orkestra G20, Nadiem: Indah Didengar, Indah Dihayati

Kompas.com - 13/09/2022, 19:45 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Kemendikbud Ristek menampilkan pagelaran musik Orkestra G20 (G20 Orchestra) sebagai salah satu sajian seni budaya presidensi G20 yang berlangsung di area Aksobya di halaman Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah (12/8/2022).

G20 Orchestra dipimpin konduktor Eunice Tong dengan pengawasan dari pianis terkemuka Indonesia, Ananda Sukarlan.

Pagelaran Orkestra G20 ini mengusung tema presidensi G20 bidang Kebudayaan, yakni Jalur Budaya untuk Kehidupan Berkelanjutan (Culture Path for Sustainable Living) .

“Orkestra G20 terdiri atas 70 orang musisi dari negara G20, berhasil mengilustrasikan harmonisasi dalam kerjasama antar negara dalam menghasilkan sebuah simfoni yang merdu, yang mengartikan kolaborasi budaya adalah sesuatu hal yang tidak mustahil dilakukan,” ujar Nadiem.

“Nilai-nilai yang disuarakan melalui G20 Orchestra antara lain: bhinneka tunggal ika (Unity in diversity), kesetaraan gender (gender diversity), gerakan anti-kekerasan, dukungan dan pemberdayaan penyandang disabilitas, dan persatuan negara-negara G20 dengan semangat "Recover Together, Recover Stronger," jelasnya.

Orkestra G20 ini memiliki sejumlah keunikan yang dihadirkan untuk para delegasi, salah satunya adalah kesetaraan gender, di mana komposisi penampil acara merata antara musisi perempuan dan musisi laki-laki.

Selain itu, pertunjukan ini turut memberikan kesempatan bagi penyandang disabilitas untuk tampil dalam Orkestra G20.

Keunikan berikutnya adalah bahwa kursi penampil orkestra juga diisi oleh para musisi muda berbakat yang berusia di bawah 30 tahun.

Hal ini dikatakan Mendikbudristek merupakan sebuah bentuk pelaksanaan semangat kebaruan dan keberlanjutan dalam bidang seni budaya.

Baca juga: Kala Delegasi Negara G20 Belajar Kearifan Lokal Masyarakat Bali

Indah didengar, indah dihayati

“Maka penampilan Orkestra G20 tidak hanya indah untuk didengarkan, namun juga indah untuk dihayati keberadaannya, karena sarat dengan nilai-nilai keberagaman yang ternyata dapat berpadu harmonis dalam suatu irama,” tandas Menteri Nadiem.

Senada dengan pernyataan tersebut, pianis dan komposer kelas dunia, Ananda Sukarlan sebagai pemimpin dari Orkestra G20 mengapresiasi para pihak yang telah terlibat dalam pagelaran ini dan menyebutnya sebagai salah satu pertunjukan orkestra teristimewa di dunia.

“Ini adalah orkes dengan diversitas yang paling besar di dunia terdiri atas musisi dari negara-negara anggota G20 dengan berbagai latar belakang budaya," ungkap Ananda Sukarlan.

"Keberagaman adalah isu yang paling penting, namun (dalam Orkestra G20) kita semua menjadi seragam dalam satu orkestra yang utuh, karena keseragaman kita adalah keberagaman,” tegasnya.

Usai pertunjukan, Mendikbudristek Nadiem menyerahkan baton konduktor kepada Menteri Kebudayaan, India, Shri Arjun Ram Meghwal sebagai simbolisasi penyerahan presidensi dari Indonesia kepada India untuk G20 tahun depan.

Selanjutnya Menteri Nadiem mengatakan, harmonisasi dari ini menunjukkan semangat gotong royong dari presidensi G20.

“Irama yang kaya dan beragam dari simfoni ini akan menjadi penghargaan yang tepat bagi pekerjaan kami dalam Presidensi G20 bidang Kebudayaan tahun ini, serta untuk tahun-tahun mendatang,” tutup Nadiem.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com