Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perbedaan Aturan SBMPTN 2023 dengan SBMPTN 2022

Kompas.com - 08/09/2022, 09:47 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Dian Ihsan

Tim Redaksi

Sumber Kemdikbud

KOMPAS.com - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) resmi mengubah aturan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2023.

Aturan SBMPTN 2023 yang paling berubah, dihapusnya Tes Kemampuan Akademik (TKA). Tidak ada lagi tes mata pelajaran, yang ada hanya Tes Potensi Skolastik atau TPA.

Hal ini diungkapkan Mendikbud Ristek Nadiem Makarim saat acara konferensi pers Merdeka Belajar episode ke-22.

Nantinya, hanya tes potensi skolastik yang akan diujikan pada SBMPTN 2023.

Alasan dihapusnya tes mata pelajaran atau TKA, karena baik siswa dan guru terbebani dengan latihan dan belajar materi pelajaran Ujian Tes Berbasis Komputer (UTBK) SBMPTN sesuai pemilihan kelompok ujian.

Selain itu, materi yang diujikan terlalu banyak dan terfokus hanya pada mata pelajaran (mapel) tertentu.

Baca juga: Kemendikbud Ubah Aturan Seleksi SNMPTN, SBMPTN, Jalur Mandiri PTN 2023

Siswa pun pada akhirnya hanya fokus pada mata pelajaran yang diujikan, sementara mata pelajaran lain menjadi dianggap tidak penting. Inilah, pada akhirnya kualitas pembelajaran menjadi menurun.

Orangtua juga terbebani dengan biaya yang tidak sedikit untuk bimbingan belajar (bimbel) para siswa dalam menghadapi SBMPTN. Sehingga, siswa dari keluarga kurang mampu lebih sulit untuk masuk PTN.

Perbedaan SBMPTN 2022 dan SBMPTN 2023

SBMPTN tahun 2022

1. Sebelumnya, untuk mengikuti SBMPTN 2022 siswa harus mengikuti Tes Kemampuan Akademik (TKA), Tes Potensi Skolastik (TPA) dan tes Bahasa Inggris.

2. Seluruh peserta SBMPTN tahun 2022 dibagi ke dalam 3 kelompok ujian sesuai dengan prodi yang dipilih:

  • Kelompok Ujian Sains dan Teknologi (Saintek) dengan materi ujian TPS, Bahasa Inggris, dan TKA Saintek (Matematika, Fisika, Kimia, dan Biologi).
  • Kelompok Ujian Sosial dan Humaniora (Soshum) dengan materi ujian TPS, Bahasa Inggris, dan TKA Soshum (Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi).
  • Kelompok Ujian Campuran (Saintek dan Soshum) dengan materi ujian TPS, Bahasa Inggris, TKA Saintek, dan TKA Soshum.

3. Materi SBMPTN 2022 lebih memfokuskan hafalan dibanding penalaran.

Baca juga: Tes Mata Pelajaran Dihapus di SBMPTN, Nadiem: Tak Ada Beban Bimbel

SBMPTN tahun 2023

1. Pada SBMPTN 2023, TKA dihapus dan calon peserta SBMPTN tak harus fokus pada mata pelajaran sesuai kelompok ujian. Tidak ada lagi siswa yang harus belajar fisik, kimia, biologi, atau geografi, sejarah, sosiologi, ekonomi demi masuk PTN pilihan.

2. Soal ujian SBMPTN 2023 akan berupa penalaran, bukan hafalan.

3. Calon peserta SBMPTN 2023 hanya akan mengikuti Tes Potensi Skolastik (TPS) yang berfokus pada pengukuran kemampuan penalaran pemecahan masalah. Tes skolastik akan mengukur kemampuan siswa berdasarkan:

  • Kemampuan bernalar siswa.
  • Potensi kognitif.
  • Penalaran matematika.
  • Literasi dalam bahasa Indonesia.
  • Literasi dalam bahasa Inggris.

Aturan SBMPTN 2023 terbaru 

Aturan SBMPTN tahun selanjutnya diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 48 Tahun 2022 Tentang Penerimaan Mahasiswa Baru Program Diploma dan Program Sarjana Pada Perguruan Tinggi Negeri.

Baca juga: Seleksi Jalur Mandiri PTN Tidak Dihapus, Ini Aturan yang Diubah

1. Peserta bisa ikut 2 kali tes SBMPTN

Pada pasal 6 ayat 3, SBMPTN tetap diselenggarakan beberapa kali dalam
tahun berjalan dan setiap calon mahasiswa dapat menempuh paling banyak 2 kali tes.

2. PTN bisa menambahkan persyaratan portofolio untuk Prodi Seni dan Olahraga.

PTN bisa menambahkan syarat portofolio Prodi Seni dan Olahraga.

Pada pasal 7 ayat 2, PTN dapat menambahkan persyaratan selain portofolio untuk program studi tertentu yang membutuhkan keterampilan spesifik.

Dengan catatan, tambahan persyaratan portofolio diajukan oleh PTN kepada Kementerian.

Penyelenggaraan SBMPTN 2023

Pada pasal 11 ayat 1, pelaksanaan SBMPTN dapat dilakukan pada semester akhir tahun ajaran berjalan sebelum pengumuman kelulusan pendidikan menengah sampai dengan setelah pengumuman kelulusan pendidikan menengah pada tahun ajaran berjalan.

Daya tampung SBMPTN 2023

Pada pasal 15 ayat 3, daya tampung SBMPTN perguruan tinggi negeri berbadan hukum (PTN-BH) dan yang tidak berbadan hukum berbeda.

Daya tampung atau kuota PTN yang bukan berbadan hukum minimal 40 persen. 

Sedangkan PTN yang berstatus PTN-BH, minimal 30 persen.

Kemudian pada pasal 16 ayat 2, jika daya tampung SNMPTN tidak memenuhi, maka bisa dialihkan ke SBMPTN.

Baca juga: Nadiem Makarim Hapus Tes Mata Pelajaran pada Jalur SBMPTN

Syarat peserta SBMPTN 2023

Persyaratan peserta SBMPTN sebagai berikut:

  • Siswa tahun terakhir pada pendidikan menengah yang akan lulus pada tahun berjalan.
  • Lulusan pendidikan menengah paling lama 3 tahun terakhir.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com