Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pondok Pesantren Gontor Akui Ada Bullying Kasus Tewasnya Santri

Kompas.com - 06/09/2022, 10:47 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Dian Ihsan

Tim Redaksi

Pihaknya juga merespon tanggapan orangtua almarhum yang menganggap pengantaran jenazah dianggap tidak jelas dan tidak terbuka.

Baca juga: Mengapa Kasus Bullying Terus Berulang? Ini Kata Akademisi UB

2. Mengakui adanya bullying

Kemudian, pada poin kedua pihak Ponpes Darussalam Gontor mengakui adanya bullying atau penganiayaan terhadap AM.

"Temuan tim pengasuhan santri memang menemukan adanya dugaan penganiayaan yang menyebabkan almarhum wafat," tambahnya.

Menyikapi hal ini pihak Ponpes Darussalam Gontor langsung bertindak cepat dengan menindak atau menghukum mereka yang terlibat dugaan penganiayaan atau bullying tersebut pada hari yang sama ketika almarhum wafat.

"Kami juga mengambil tindakan tegas dengan menjatuhkan sanksi kepada santri yang diduga terlibat yaitu dengan mengeluarkan yang bersangkutan dari Pondok Modern Darussalam Gontor secara permanen dan langsung mengantarkan mereka kepada orang tua mereka masing-masing," tegas Noor.

Dia mengatakan pada prinsipnya Pondok Modern Darussalam Gontor tidak mentoleransi segala aksi kekerasan atau bullying di dalam lingkungan pesantren ataupun bentuknya.

3. Ponpes Darussalam Gontor siap berkoordinasi secara hukum

Lalu poin ketiga, pihak Ponpes Darussalam Gontor siap mengikuti segala bentuk upaya penegakan hukum terkait peristiwa wafatnya almarhum AM ini. 

"Hingga pernyataan resmi ini diterbitkan kami pihak Pondok Modern Darussalam Gontor masih terus berusaha intens menjalin komunikasi dengan keluarga almarhum ananda AM untuk mendapatkan solusi-solusi terbaik dan kemaslahatan bersama," tambah Noor.

Terpisah, Kementerian Agama (Kemenag) mengaku pihaknya telah melakukan sosialisasi dan imbauan agar bisa memberantas tindakan pencegahan bullying di kalangan pondok pesantren.

"Himbauan dan sosialisasi sudah dilakukan (untuk mencegah bullying) di lingkungan ponpes," ucap Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Waryono Abdul Ghafur kepada Kompas.com.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com