Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/08/2022, 20:08 WIB
Mahar Prastiwi

Penulis

KOMPAS.com - Monosodium Glutamat (MSG) atau micin biasa digunakan sebagai penyedap rasa saat memasak.

Namun banyak yang beranggapan terlalu banyak MSG atau micin ini tidak bagus jika dikonsumsi kalangan anak-anak. 

Garam sodium dan asam L-glutamat adalah komponen suatu asam amino nonesensial pada MSG yang bersifat larut dalam air dan akan berdisosiasi menjadi kation garam sodium dan anion asam glutamate.

Secara kimia, MSG berbentuk seperti bubuk kristal berwarn putih yang terkandung atas 78 persen asam glutamat dan 22 persen sodium dan air.

Baca juga: Universitas Terbaik di Sumatera Versi UniRank 2022

Konsumsi MSG 10 miligram per kilogram berat badan

Asam glutamate yang terkandung dalam MSG tidak memiliki perbedaan dengan asam glutamate yang terkandung dalam tubuh manusia dan dalam bahan-bahan makanan alami seperti keju, ekstrak kacang kedelai dan tomat.

Lantas apakah MSG atau micin ini berbahaya dikonsumsi anak? Dosen Teknologi Laboratorium Medik (TLM) Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya) Baterun Kunsah menjelaskan, rata-rata konsumsi MSG sekitar 0,6 gram per hari atau sekitar 0,3- 1.0 gram per hari di negara industri.

Konsumsi tersebut bisa saja meningkat tergantung isi kandungan MSG dalam makanan dan juga tergantung pilihan rasa seseorang.

"Dalam MSG ada kandungan natrium. Konsumsi yang disarankan adalah 10 miligram per kilogram berat badan," urai Baterun Kunsah seperti dikutip dari laman UM Surabaya, Sabtu (13/8/2022).

MSG aman untuk dikonsumsi

Misalnya berat badan 60 kilogram, hanya bisa konsumsi 6 gram saja atau cukup 1 sendok teh per hari.

Menurut Kunsah, dari hasil penelitian, MSG aman untuk dikonsumsi. Namun dengan dosis yang tepat atau tidak berlebihan.

Baca juga: Pertama Diadakan Secara Luring, Calon Maba Itera Antusias Ikuti PPLK 2022

Dia menekankan, konsumsi MSG dalam jumlah tertentu dapat mengancam kesehatan pada anak.

Menteri Kesehatan sudah memberi pernyataan dan meminta Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) menarik produk makanan kemasan yang tidak mencantumkan kandungan MSG atau seberapa membahayakan MSG bagi kesehatan manusia.

"Usia anak-anak atau masa pertumbuhan lebih sensitif terhadap efek MSG daripada kelompok dewasa," papar Baterun Kunsah.

Menurutnya, MSG juga dapat menyebabkan menurunnya fungsi otak. Semakin mudah anak mengonsumsi MSG, semakin besar bahaya yang dapat ditimbulkan MSG pada otak sehingga jangka panjang akan mengurangi kecerdasan pada anak.

Tiga angka kejadian penurunan fungsi kognitif adalah 0,9 persen pada anak dibawah 5 tahun dan 1,94 persen pada anak yang berumur 5-14 tahun.

Baca juga: Bergelar Doktor Ilmu Hukum, Satu Keluarga Alumni Unair Raih Rekor MURI

Dari hasil evaluasi langsung terhadap anak usia sekolah, angka kejadiannya 3,8 kali lebih tinggi.

Dampak penggunaan MSG berlebih

Selain itu juga, penggunaan berlebih MSG dapat memberikan efek sitotoksik dan menimbulkan stres oksidatif. Stres oksidatif merupakan suatu kondisi dimana kadar radikal bebas di dalam tubuh lebih banyak daripada kadar antioksidan.

Dampak Monosodium Glutamat dalam perkembangan otak anak dapat menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan jika dikonsumsi berlebihan. Dampak negatif MSG diantaranya: 

  • Chinese restaurant syndrom
  • Kerusakan sel saraf
  • Asma
  • Obesitas dan kegemukan
  • Sakit kepala dan hipertensi
  • Kerusakan sel
  • Kerusakan ginjal dan depresi.

Baca juga: 35 Universitas Terbaik di Indonesia Versi UniRank 2022

"Hal tersebut tentunya dapat mengganggu serta menghambat kerja otak pada anak. Menggunakan MSG untuk melezatkan makanan itu tidak apa-apa asalkan tidak dikonsumsi dalam jumlah yang berlebihan," tutup Kunsah.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com