KOMPAS.com - Dosen Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara (Untar), Roswita Oktavianti mengatakan anak-anak penyandang disabilitas (down syndrome) perlu percaya diri atau tidak perlu takut membuat media sosial (medsos).
Demikian disampaikan Roswita dalam acara kegiatan webinar berjudul "Bijak Berkomunikasi dan Berinteraksi di Dunia Maya bagi Penyandang Disabilitas Intelektual" yang diadakan Komunitas Peduli Down Syndrome (KPDS) bersama Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara (Untar) dan Pusat Bimbingan dan Konsultasi Psikologi (PBKP) Untar.
Baca juga: Kisah Haru Ibu Wakili Wisuda S1 di Unesa karena Anaknya Telah Tiada
"Memiliki akun medsos dan menunjukkan kegiatan sehari-hari, justru akan mengedukasi sekaligus menyadarkan pengguna internet tentang keberadaan anak-anak down syndrome," kata dia dalam keterangannya, Rabu (3/8/2022).
Namun, ada yang perlu diperhatikan oleh anak-anak down syndrome, saat membuat akun di medsos.
Di antaranya, yaitu mempersiapkan mental menghadapi haters, potensi perundungan (bullying), dan dislike (tidak suka) dari pengikut.
Di sinilah, kata dia, orangtua dan pengasuh, sebagai orang terdekat harus bisa bertugas mendampingi dan memberikan dukungan kepada anak-anak.
Dia mengaku, anak-anak down syndrome, orangtua, dan pengasuh juga perlu memperhatikan konten yang akan diunggah.
Dia menjelaskan, jika tujuan bermedia sosial adalah ingin meningkatkan kesadaran tentang keberadaan anak-anak down syndrome pada pengguna internet lain, maka konten yang diunggah perlu menarik, menghibur dan membawa manfaat bagi yang melihat.
"Sederhana saja, kalau konten yang kita unggah sudah membuat orang yang melihatnya tersenyum, artinya konten kita sudah menghibur," jelas dia.
Baca juga: Kasus Meme Stupa Roy Suryo, Pakar Unair: Kebebasan Berekspresi yang Lewat Batas
Anggota dari Divisi Pengembangan KPDS, Anita Ratnasari mengatakan, orangtua dari anak-anak down syndrome memiliki tantangan besar dalam menghadapi kehidupan di dunia maya.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.