Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cacar Monyet Makin Meluas, Pakar UGM Imbau Hal Ini

Kompas.com - 31/07/2022, 18:17 WIB
Sandra Desi Caesaria

Penulis

KOMPAS.com - Wabah cacar monyet ditetapkan World Health Organization atau Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebagai keadaan darurat kesehatan global.

Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, menyatakan wabah cacar monyet saat ini telah menunjukkan situasi darurat kesehatan publik yang harus menjadi perhatian internasional.

Merespons pernyataan tersebut, Guru Besar Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof. Wayan Tunas Artama menyatakan banyak pihak perlu meningkatkan edukasi dan kewaspadaan.

Baca juga: Jika Dimanipulasi, Peneliti IPB: Virus Cacar Monyet Bisa Jadi Senjata Biologis

Jika masyarakat mau mencari informasi dan meningkatkan kewaspadaan, cara-cara tersebut dinilainya sebagai strategi utama untuk menurunkan faktor risiko masyarakat terhadap kemungkinan terkena paparan virus.

“Mengingat wabah Monkeypox di Amerika Serikat pada tahun 2003 sempat diberlakukan kebijakan pembatasan perdagangan dan transportasi hewan," katanya dilansir dari laman UGM.

Berkaca dari wabah di AS tersebut, menurut Wayan, perlu perhatian bagi masyarakat memperketat diri dari wabah ini.

Terutama di daerah endemik dan negara-negara dengan wabah tersebut.

Hewan yang mungkin telah kontak dengan hewan terinfeksi harus dikarantina serta ditangani sesuai standar pencegahan dan diobservasi gejala Cacar Monyet selama 30 hari.

“Karena penyakit Cacar Monyet atau Monkeypox ini adalah penyakit zoonotik dan mewabah di Inggris awal bulan Mei silam," katanya.

Penularan hewan ini bisa dari hewan ke manusia dan terjadi di saat menangkap, memproses, dan mengonsumsi daging satwa liar.

Bisa juga melalui kontak langsung dengan darah, cairan tubuh, atau lesi dari hewan terinfeksi seperti mamalia kecil, termasuk rodensia (tikus, tupai) dan primata non-manusia (monyet, kera).

Baca juga: Kram Kaki di Malam Hari, Ini Penanganannya Kata Dosen UM Surabaya

Menurutnya, penularan secara kontak langsung ini dapat juga terjadi antarhewan. Penularan cacar monyet dari manusia ke manusia utamanya melalui droplet pernafasan secara umum memerlukan kontak erat yang cukup lama.

Penularan bisa juga melalui kontak langsung dengan cairan tubuh atau materi lesi cacar, kontak tidak langsung dengan benda, kain, dan permukaan yang terkontaminasi.

Penularan secara vertikal dapat terjadi dan dapat berujung pada komplikasi, cacar bawaan, atau lahir mati.

“Masa inkubasi Cacar Monyet umumnya berkisar 6 sampai 13 hari. Pasien dinyatakan infeksius dari saat ruam mulai muncul hingga deskuamasi atau pergantian kulit. Proses ini membutuhkan waktu hingga beberapa minggu," katanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com