Gejala penyakit pada manusia sangat mirip dengan penyakit cacar, yaitu demam (>38,5°C), kelemahan, menggigil dengan atau tanpa keringat, nyeri tenggorokan dan batuk, pegal-pegal, pembengkakan kelenjar limfa, dan sakit kepala.
Baca juga: KIP Kuliah Tidak Boleh Dipotong Pihak Manapun, Ini Aturannya
Gejala-gejala tersebut akan diikuti dengan kemunculan ruam makular-papular berbatas jelas, vesikular, pustular, hingga lesi berkeropeng.
Lesi bertahan sekitar 1 sampai 3 hari pada setiap tahap dan berprogres secara bersamaan.
Area kemunculan lesi adalah wajah (98 persen), telapak kaki dan tangan (95 persen), membrane mukosa mulut (70 persen), genital (28 persen), dan konjungtiva (20 persen).
“Secara umum lesi lebih jelas pada anggota gerak dan wajah dibandingkan pada badan. Manifestasi pada area genital dapat menjadi dilema diagnosis pada populasi berpenyakit menular seksual (PMS)," ungkapnya.
Wayan mengungkapkan pemberian vaksinasi atau penggunaan vaksin cacar (orthopoxvirus lain seperti virus vaccinia) setidaknya memberikan perlindungan parsial terhadap infeksi virus Monkeypox.
Pada tahun 2019, Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) menyetujui vaksin untuk mencegah penyakit Cacar Monyet dengan efektivitas mencapai 85 persen.
Sementara untuk pencegahan maka sebagai upaya perlindungan diri perlu menghindari kontak langsung dengan orang bergejala, menerapkan hubungan seksual yang aman.
Serta menjaga kebersihan tangan menggunakan air dan sabun atau hand sanitizer, menggunakan masker, serta mempraktikkan etika batuk dan bersin yang benar.
Baca juga: Susu Bisa Membuat Jerawatan? Ini Faktanya dari Ners Unair
Sedangkan upaya pencegahan di rumah dapat dilakukan dengan melakukan good hygiene practices, mencuci kain dengan detergen, memisahkan alat makan orang terinfeksi.
Serta mencuci alat makan menggunakan air panas atau air hangat dan sabun dengan memakai sarung tangan, membersihkan permukaan terkontaminasi dengan desinfektan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.