Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Percepat Penuruanan Stunting, Tanoto Foundation Kolaborasi Pemprov Jateng

Kompas.com - 23/07/2022, 11:57 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Tanoto Foundation berkolaborasi dengan Pemprov Jawa Tengah (Jateng) untuk mempercepat penurunan angka stunting. Pasalnya, stunting masih menjadi "PR" di Indonesia.

Hal itu berdasarkan Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021, prevalensi anak Indonesia di bawah usia lima tahun yang mengalami stunting yaitu 24,4 persen. Ini artinya sekitar 7 juta balita Indonesia mengalami stunting.

Sedangkan di Provinsi Jateng dengan total penduduk sebanyak 36,7 juta jiwa (BPS 2021) telah berhasil menurunkan prevalensi stunting dari 31,2 persen di 2018 (Riskesdas) menjadi 20,9 persen pada 2021 (SSGI).

Baca juga: Dukung Percepatan Penurunan Stunting di Indonesia, Tanoto Foundation Gelar Webinar Nasional

Namun, meski angka penurunan tersebut cukup signifikan, tapi jika jumlah penduduk Jateng cukup besar, angka absolut anak balita yang menderita stunting jumlahnya juga cukup banyak, yaitu sekitar 500 ribu anak.

Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat dari kekurangan gizi kronis, infeksi berulang, dan tidak mendapatkan stimulasi psikososial yang cukup, terutama yang terjadi sejak janin dalam kandungan sampai awal kehidupan anak (1.000 Hari Pertama Kehidupan).

Adapun dampak perkembangan fisik dan perkembangan otak anak dapat terganggu sehingga terjadi penurunan kapasitas intelektual yang akan berpengaruh pada produktivitas saat dewasa, serta meningkatkan risiko penyakit tidak menular, seperti diabetes melitus, hipertensi, jantung koroner, dan stroke.

Perlunya kolaborasi berbagai pihak

Guna mencapai target pemerintah Indonesia sesuai arahan Presiden Joko Widodo menurunkan angka stunting menjadi 14 persen di tahun 2024, diperlukan upaya yang intensif, terstruktur dan terkoordinasi.

Tentu dengan melibatkan seluruh jajaran pemerintahan mulai dari Provinsi, Kabupaten, Kecamatan dan Desa, serta pendampingan dari lembaga swasta, organisasi filantropi, mitra pembangunan, akademisi dan media.

Baca juga: Guru Besar UGM: Ini Penyebab Stunting dan Upaya Pencegahannya

Terkait hal itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo didampingi oleh Anggota Dewan Pembina Tanoto Foundation, Anderson Tanoto berkesempatan meninjau pelaksanaan program penurunan stunting di Desa Kluwut, Kecamatan Bulakamba, Kabupaten Brebes, Kamis (21/7/2022).

Pada kesempatan itu, dilaksanakan peresmian pusat layanan pengasuhan, untuk stimulasi dan pembelajaran dini pada anak usia 0-3 tahun yang disebut dengan Rumah Anak SIGAP. Serta menilik secara langsung pendampingan yang dilakukan oleh Tim Pendamping Keluarga (TPK) kepada keluarga yang berisiko stunting.

Sementara Rumah Anak SIGAP merupakan bentuk kemitraan antara Tanoto Foundation dengan pemerintah daerah.

Rumah Anak SIGAP didirikan dengan mengembangkan model layanan yang bertujuan membekali keluarga agar mampu memberikan pengasuhan yang mendukung tumbuh kembang optimal anak usia 0-3 tahun secara menyeluruh (holistik) yang terintegrasi dengan layanan kebutuhan esensial anak lainnya.

Sejalan program Pemprov Jateng

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengatakan, program Rumah Anak SIGAP ini sejalan dengan program 5 Ng yang dijalankan Pemprov Jawa Tengah, yakni Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng (Jateng Gayeng memperhatikan ibu hamil, Red).

Caranya, dengan melakukan pemeriksaan kesehatan rutin bagi ibu hamil. "Ini penting untuk mencegah bayi stunting," katanya.

Dijelaskan, program pencegahan dan penanganan stunting harus dilakukan secara berkesinambungan dari mulai bayi dalam kandungan dan setelah bayi lahir.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com