Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Percepat Penuruanan Stunting, Tanoto Foundation Kolaborasi Pemprov Jateng

KOMPAS.com - Tanoto Foundation berkolaborasi dengan Pemprov Jawa Tengah (Jateng) untuk mempercepat penurunan angka stunting. Pasalnya, stunting masih menjadi "PR" di Indonesia.

Hal itu berdasarkan Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021, prevalensi anak Indonesia di bawah usia lima tahun yang mengalami stunting yaitu 24,4 persen. Ini artinya sekitar 7 juta balita Indonesia mengalami stunting.

Sedangkan di Provinsi Jateng dengan total penduduk sebanyak 36,7 juta jiwa (BPS 2021) telah berhasil menurunkan prevalensi stunting dari 31,2 persen di 2018 (Riskesdas) menjadi 20,9 persen pada 2021 (SSGI).

Namun, meski angka penurunan tersebut cukup signifikan, tapi jika jumlah penduduk Jateng cukup besar, angka absolut anak balita yang menderita stunting jumlahnya juga cukup banyak, yaitu sekitar 500 ribu anak.

Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat dari kekurangan gizi kronis, infeksi berulang, dan tidak mendapatkan stimulasi psikososial yang cukup, terutama yang terjadi sejak janin dalam kandungan sampai awal kehidupan anak (1.000 Hari Pertama Kehidupan).

Adapun dampak perkembangan fisik dan perkembangan otak anak dapat terganggu sehingga terjadi penurunan kapasitas intelektual yang akan berpengaruh pada produktivitas saat dewasa, serta meningkatkan risiko penyakit tidak menular, seperti diabetes melitus, hipertensi, jantung koroner, dan stroke.

Perlunya kolaborasi berbagai pihak

Guna mencapai target pemerintah Indonesia sesuai arahan Presiden Joko Widodo menurunkan angka stunting menjadi 14 persen di tahun 2024, diperlukan upaya yang intensif, terstruktur dan terkoordinasi.

Tentu dengan melibatkan seluruh jajaran pemerintahan mulai dari Provinsi, Kabupaten, Kecamatan dan Desa, serta pendampingan dari lembaga swasta, organisasi filantropi, mitra pembangunan, akademisi dan media.

Terkait hal itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo didampingi oleh Anggota Dewan Pembina Tanoto Foundation, Anderson Tanoto berkesempatan meninjau pelaksanaan program penurunan stunting di Desa Kluwut, Kecamatan Bulakamba, Kabupaten Brebes, Kamis (21/7/2022).

Pada kesempatan itu, dilaksanakan peresmian pusat layanan pengasuhan, untuk stimulasi dan pembelajaran dini pada anak usia 0-3 tahun yang disebut dengan Rumah Anak SIGAP. Serta menilik secara langsung pendampingan yang dilakukan oleh Tim Pendamping Keluarga (TPK) kepada keluarga yang berisiko stunting.

Sementara Rumah Anak SIGAP merupakan bentuk kemitraan antara Tanoto Foundation dengan pemerintah daerah.

Rumah Anak SIGAP didirikan dengan mengembangkan model layanan yang bertujuan membekali keluarga agar mampu memberikan pengasuhan yang mendukung tumbuh kembang optimal anak usia 0-3 tahun secara menyeluruh (holistik) yang terintegrasi dengan layanan kebutuhan esensial anak lainnya.

Sejalan program Pemprov Jateng

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengatakan, program Rumah Anak SIGAP ini sejalan dengan program 5 Ng yang dijalankan Pemprov Jawa Tengah, yakni Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng (Jateng Gayeng memperhatikan ibu hamil, Red).

Caranya, dengan melakukan pemeriksaan kesehatan rutin bagi ibu hamil. "Ini penting untuk mencegah bayi stunting," katanya.

Dijelaskan, program pencegahan dan penanganan stunting harus dilakukan secara berkesinambungan dari mulai bayi dalam kandungan dan setelah bayi lahir.

Karena itu, dia sangat mengapresiasi Program Rumah Anak SIGAP yang diinisiasi oleh Tanoto Foundation dan berharap program ini bisa memfasilitasi edukasi dan pendampingan terhadap ibu hamil dan ibu yang memiliki anak bayi.

"Mudah-mudahan program ini bisa berguna dan bermanfaat untuk seluruh masyarakat dan anak-anak kita terbebas dari risiko stunting," harap Ganjar.

Komitmen Tanoto Foundation turunkan stunting

Sedangkan Anggota Dewan Pembina Tanoto Foundation, Anderson Tanoto menegaskan kembali komitmen jangka panjang Tanoto Foundation dalam membantu pemerintah menurunkan angka stunting di Indonesia.

Selain itu juga optimistis kerja sama ini dapat berjalan lancar dan memberikan dampak positif bagi masyarakat di Provinsi Jawa Tengah.

"Kami berharap kolaborasi pemerintah dan lembaga non-pemerintah ini dapat menginspirasi munculnya berbagai program serupa sehingga membawa dampak optimal dalam menekan angka stunting," terangnya dikutip dari keterangan tertulisnya, Sabtu (23/7/2022).

"Dengan memberikan perhatian lebih pada anak usia dini, kita berharap dapat mencetak generasi bangsa Indonesia yang cemerlang," imbuhnya.

Melalui program Pengembangan dan Pendidikan Anak Usia Dini (Early Childhood Education and Development atau ECED), Tanoto Foundation bersama Pemprov Jateng melakukan beragam upaya perencanaan, pelaksanaan, pembinaan, dan pengembangan sumber daya manusia dalam rangka pencegahan dan penurunan angka stunting pada balita di Provinsi Jawa Tengah.

Adapun ragam layanan yang akan tersedia di Rumah Anak SIGAP adalah:

  • kegiatan kelompok pengasuhan tematik
  • kegiatan stimulasi dengan bermain
  • pendampingan individual (orang tua dan anak)
  • kunjungan rumah
  • beragam kegiatan pendukung lainnya

Tanoto Foundation dan Pemprov Jateng juga melakukan serangkaian kegiatan peningkatan kapasitas bagi TPK, salah satunya dengan melakukan pelatihan Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA) kepada tenaga kesehatan.

Pelatihan telah digelar di Kabupaten Brebes dan Kabupaten Banyumas, selanjutnya akan diadakan pula di Kabupaten Tegal dan Kota Semarang.

Diharapkan dari pelatihan ini, Tim Pendamping Keluarga mampu melakukan tugasnya dalam melakukan pendampingan dan pengawasan kepada keluarga yang berisiko stunting setiap bulannya.

Untuk tema pelatihan meliputi zat gizi penting ibu hamil, peranan ayah, pemberian ASI Eksklusif dan ASI 2 tahun, pemantauan pertumbuhan dan perkembangan anak.

https://www.kompas.com/edu/read/2022/07/23/115700171/percepat-penuruanan-stunting-tanoto-foundation-kolaborasi-pemprov-jateng

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke