Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wujudkan Keluarga Sejahtera, Dokter RSND Undip: Ini Pentingnya KB

Kompas.com - 19/07/2022, 11:30 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Setiap anak akan tumbuh dan berkembang sesuai umurnya. Agar menjadi anak yang baik dan berguna di masa depan, maka tugas keluarga menjadi sangat penting.

Ini karena Keluarga yang bertanggung jawab terhadap kehidupan, masa depan, pendidikan, dan kesehatan bagi generasi penerusnya. Ini jadi pilar utama untuk menciptakan masyarakat sejahtera.

Dalam rangka hari populasi sedunia, PKRS RSND Universitas Diponegoro (Undip) mengadakan talkshow bertema “Ciptakan Keluarga Sejahtera Dengan Keluarga Berencana”.

Baca juga: Kuliah Prodi Sastra Indonesia Undip, Ini yang Dipelajari dan Ragam Profesinya

Acara Talkshow healthy life yang digelar Kamis (14/7/2022) tersebut menghadirkan narasumber dr. Yuli Trisetiyono, Sp.OG(K).

Menurut dokter Yuli, keluarga berencana bukan hanya tentang alat kontrasepsi, tetapi juga tentang merancang jumlah anak dalam keluarga sehingga mampu menjadikan keluarga itu lebih sejahtera.

Pentingnya perencanaan keluarga

Organisasi Kesehatan Dunia atau yang kita kenal dengan WHO menyarankan jika pasangan ingin memiliki anak lebih dari satu, maka jarak kehamilan minimal dua tahun dan maksimal lima tahun.

"Adapun metode paling familiar dalam program keluarga berencana yaitu kontrasepsi. Program KB di Indonesia telah dimulai sejak tahun 1970," ujarnya dikutip dari laman Undip, Senin (18/7/2022).

Perkembangan program KB di Indonesia ini telah mulai berkembang, masyarakat mulai sadar tentang perencanaan keluarga. Sebagian besar masyarakat mulai membatasi diri untuk memiliki keturunan banyak.

Baca juga: Putra Tukang Las Ini Kuliah Gratis di UGM, Simak Kisahnya

Namun, sebagian masyarakat masih takut untuk melakukannya. "Sebetulnya, tujuan utama dari KB ini adalah mengurangi angka kematian ibu dan bayi, sebab indikator ini menjadi salah satu kemajuan bangsa," jelas dr. Yuli.

Sedangkan terkait metode kontrasepsi, dr.Yuli mengatakan terdapat beberapa macam, yakni:

  • Metode kontrasepsi alamiah, seperti pantang berkala.
  • Metode mekanik seperti pemakaian kondom.
  • Metode mekanik tinggi seperti implan, IUD/AKDR.

"Terkait temponya, metode kontrasepsi ini memiliki jangka waktunya masing-masing, ada metode jangka pendek dan jangka panjang," imbuhnya.

Ia juga menjelaskan kelebihan dan kekurangan metode kontrasepsi, yaitu:

  • Untuk metode alami keuntungannya adalah tanpa alat apapun sehingga masyarakat lebih nyaman. Namun kekurangannya, metode ini memiliki risiko kegagalan yang tinggi.
  • Untuk metode Pil KB memiliki kelebihannya adalah memiliki efektivitas tinggi dan membuat haid teratur tetapi pasien harus rutin meminumnya karena apabila terlewat akan gagal.
  • Untuk metode IUD, keunggulannya terletak pada rasa lebih aman karena non-hormonal atau tidak melibatkan penggunaan hormon namun berpotensi infeksi karena menggunakan alat yang dimasukkan ke dalam tubuh.

Baca juga: Seleksi Mandiri PNL Dibuka hingga 4 Agustus 2022, Ini Biaya Kuliahnya

Wujudkan keluarga sejahtera

Tentu, KB berguna mewujudkan keluarga sejahtera. Jumlah anggota keluarga yang lebih sedikit membuat orang tua bisa lebih memperhatikan anaknya.

Tapi terlalu banyak anak dan atau terlalu dekat jarak kelahiran anak akan menjadi risiko tersendiri bagi kehamilan karena semakin banyak hamil akan menyebabkan rahim tipis sehingga mudah terjadi pendarahan.

Pada masa pandemi seperti saat ini, keluarga yang memiliki banyak anggota berpotensi memiliki ancaman lebih.

"Terlebih jika terkena Covid-19 dalam keadaan hamil, hal ini dapat meningkatkan risiko keparahan serta berbahaya bagi janin yang dikandungnya," tegas dr. Yuli.

Baca juga: Ini Faktor dan Cara Mencegah Hipertensi dari Dokter RSND Undip

Untuk itulah dokter Yuli berpesan agar semua bersama-sama meningkatkan kesadaran masyarakat terkait KB. Karena KB ini dapat bermanfaat untuk menstabilkan sisi ekonomi keluarga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com