Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ukrida dan Binus Sinergi Lahirkan Inovasi Ruang Interaktif untuk ABK

Kompas.com - 21/06/2022, 14:03 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Universitas Kristen Krida Wacana (Ukrida) dan Bina Nusantara (Binus) University menjalin kolaborasi merancang ruangan interaktif bagi anak berkebutuhan khusus (ABK), khususnya down syndrome.

Kerja sama dilakukan antara Ukrida Science Center (USC) bersama dengan tim dosen Jurusan Sistem Komputer dan Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Binus Unviversity.

Peresmian ruang interaktif anak berkebutuhan khusus di Komplek Ukrida Kampus I dilakukan oleh Rektor Ukrida Wani Devita Gunardi dan Vice Rector Research and Technology Transfer Binus University Prof. Tirta Nugraha Mursitama pada Senin, 20 Juni 2022.

“Saya terharu saat menyaksikan publikasi mengenai ruang ini di Youtube, anak-anak berkebutuhan khusus terlihat sangat senang bermain di dalam ruang simulasi tersebut, dan tentunya akan berdampak kepada anak-anak tersebut dalam keterbatasan mereka," ungkap Rektor Ukrida Wani Devita.

"Produk inovasi hasil kerjasama dengan judul Affordable Technology for Empowering Society ini memotivasi kita sebagai akademisi untuk meningkatkan kontribusi bagi masyarakat," tambahnya.

"Saya berharap kolaborasi berlanjut menghasilkan inovasi yang menjadi corporate social responsibility (CSR) melalui karya bersama," ujar Rektor Ukrida.

Dalam kesempatan sama, Prof. Tirta Nugraha, Vice Rector Research and Technology Transfer Binus University turut memberikan apresiasi atas kolaborasi unggulan para peneliti dari kedua universitas.

“Kolaborasi dalam hasil inovasi ini akan menjawab kebutuhan masyarakat, dan merupakan langkah awal yang sangat baik dengan menghadirkan ruang interaktif bagi anak-anak penderita down syndrome,” jelas Prof. Tirta.

Prof. Tirta menambahkan, ke depan program ini akan melibatkan pihak ketiga, seperti sekolah, pemerintah, perusahaan, dan masyarakat.

Baca juga: Kemendikbud Ristek Gelar Lomba Literasi Cerahkan Negeri bagi Siswa ABK

Ruang interaktif untuk ABK

Ruang simulasi ini diperuntukkan bagi anak-anak penderita down syndrome dan anak-anak yang memiliki tingkat IQ di bawah 70.

Di dalam ruang interaktif dan simulasi ini terdapat sebuah layar sentuh dan berbagai macam tombol. Anak berkebutuhan khusus diminta untuk menekan tombol yang menyala, terdapat juga layar sentuh yang menampilkan instruksi untuk menulis angka yang tertera di layar.

 

Universitas Kristen Krida Wacana (Ukrida) dan Bina Nusantara (Binus) University menjalin kolaborasi merancang ruangan interaktif bagi anak berkebutuhan khusus (ABK), khususnya down syndrome.DOK. UKRIDA Universitas Kristen Krida Wacana (Ukrida) dan Bina Nusantara (Binus) University menjalin kolaborasi merancang ruangan interaktif bagi anak berkebutuhan khusus (ABK), khususnya down syndrome.

Selain itu ruang interaktif ini dilengkapi irama lagu anak-anak untuk lebih menyemangati aktivitas mereka.

Dalam kolaborasi dengan Ukrida, pihak Binus University mendukung pengembangan software, sementara Ukrida membuat panel dan desain dari ruang simulasi tersebut.

Fakultas Psikologi Ukrida berkontribusi sebagai asesor untuk mengamati perkembangan anak-anak.

Latar belakang penelitian bersama ini adalah untuk membuat ruang bermain yang dapat membantu meningkatkan gerakan motorik, kemampuan konsentrasi, mengingat, dan verbal anak-anak berkebutuhan khusus, terutama anak down syndrome.

Ketertarikan Binus University untuk berkolaborasi dengan Ukrida bermula dari relasi antar dosen peneliti beserta timnya. Potensi yang mendukung satu sama lain dan kepedulian akan kebutuhan masyarakat menyatukan kedua institusi ini untuk berkolaborasi.

Baca juga: Dosen UI: Proses Pembelajaran ABK Menurun karena Faktor Ini

Rektor Binus University, Prof. Harjanto Prabowo melalui sambutan tertulisnya dalam siaran pers mengungkapkan, “suatu kebanggaan bagi Binus University dapat berkolaborasi dengan rekan dosen dan peneliti dari Ukrida dalam menerapkan salah satu dari Tridharma perguruan tinggi, yakni di bidang penelitian."

Mendukung kebutuhan interaksi ABK

Dalam kesempatan terpisah, Ivan Tanra, dosen dan peneliti Ukrida Science Center menuturkan  sasaran program ini adalah para orangtua yang memiliki anak dengan down syndrome untuk dapat melatih dan mengajar secara aman di ruang yang memang diciptakan khusus untuk itu.

Sementara itu, Rinda Hedwig, Kepala Research Interest Group (RIG), Photonic and Computer Systems Binus University, sebagai inisiator riset mengatakan, pembuatan ruang interaktif bagi anak berkebutuhan khusus ini dimulai sebelum pandemi, yaitu awal tahun 2020.

Rinda menjelaskan, “ada peluang inovasi bagi anak dengan down syndrome untuk dapat menghabiskan waktu bermain dan melatih kemampuannya secara aman, dan diawasi oleh orangtua atau perawat mereka.” 

Pihaknya terus melakukan observasi dan riset ke berbagai yayasan maupun sekolah anak berkebutuhan khusus guna mendapatkan masukan yang dapat memperkaya risetnya.

Dibantu tim dosen dan mahasiswa, ia menciptakan alat yang dapat melatih kemampuan berinteraksi dengan stimulus visual, audio, dari kemampuan mengingat hingga motorik.

Sebelum diluncurkan, diadakan observasi yang melibatkan beberapa anak dengan kondisi normal, dan juga anak berkebutuhan khusus untuk melihat sejauh mana efektivitas alat ini dapat mendukung kebutuhan interaksi anak.

“Kami mencoba melakukan uji coba dengan beberapa anak dengan kondisi normal, down syndrome, maupun autisme untuk dapat menyempurnakan ruang dan menjadikannya sarana bermain yang sesuai bagi anak berkebutuhan khusus, termasuk anak dengan kondisi normal," jelasnya.

Ima, guru dari Sekolah Khusus Generasi Gemilang Indonesia merasakan bahwa alat ini cukup bermanfaat bagi anak yang didampinginya, yang terlihat bersemangat dalam bermain.

Menurutnya, "anak-anak sangat antusias bermain di ruang ini terutama permainan dengan menekan tombol”. Ruang interaktif anak berkebutuhan khusus ini sesuai untuk ditempatkan di rumah tinggal ataupun sekolah anak berkebutuhan khusus, karena anak dapat bermain di dalamnya dan diawasi melalui kamera CCTV."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com