Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agar Anak Pintar Menabung, Ajarkan 5 Hal soal Keuangan Ini sejak SD

Kompas.com - 30/05/2022, 14:40 WIB
Ayunda Pininta Kasih

Penulis

KOMPAS.com - Umumnya anak telah belajar mengenai uang saat sekolah dasar. Nyatanya, banyak orang tua yang lupa mengajarkan anak tentang literasi keuangan di usia tersebut. Bisa dibilang, literasi keuangan merupakan subjek perhatian yang sangat menonjol, namun tidak termasuk dalam pendidikan formal.

Selain itu, orang tua biasanya mulai memberikan uang kepada anak-anak mereka pada usia sepuluh hingga dua belas tahun. Oleh karena itu, pembelajaran mengenai literasi keuangan penting diajarkan kepada anak-anak di rumah.

Sebelum anak mencapai sekolah menengah, terlebih kuliah, alangkah baiknya mengajarkan anak literasi keuangan. Hal ini akan membantu anak untuk mengetahui dasar-dasar uang dan semua yang terkait dengannya. Berikut beberapa tips yang bisa dilakukan, merangkum laman Sekolah BPK Penabur:

Baca juga: Rahasia Izza, Siswa yang Lolos di 10 Kampus Dalam dan Luar Negeri

1. Kenalkan konsep uang dari permainan

Bermain game yang menyertakan elemen, seperti monopoli, akan membantu anak mempelajari pentingnya penganggaran dan perencanaan untuk masa depan. Jangan lupa untuk bantu anak menyusun strategi selama permainan.

Selain mengajarkan anak konsep uang, cara ini juga dapat dimanfaatkan sebagai quality time bersama anak.

2. Membiasakan anak menabung

Ketika anak-anak mendapatkan akses ke lebih banyak uang, baik melalui uang jajan, uang insentif setelah mengerjakan tugas rumah tangga, atau uang yang didapatkan dari Hari Raya, anak cenderung menghabiskan sebagian besar uang tersebut.

Meskipun pengeluaran anak hampir semuanya masih ditanggung oleh orang tua, jika anak terbiasa tidak menabung sejak dini, ia juga akan terbiasa boros saat dewasa nanti. Oleh karena itu, mengajarkan anak manfaat dan cara menabung menjadi hal yang paling penting untuk dilakukan.

Baca juga: Belajar dari Orangtua Jepang Cara Menanamkan Disiplin pada Anak

3. Perkenalkan macam-macam alat keuangan

Umumnya, anak-anak akan menyimpan tabungan di celengan. Namun seiring waktu, anak perlu dijelaskan bahwa banyak metode pengelolaan uang lainnya. Kini, sudah banyak rekening bank, kartu debit, dan tabungan deposito khusus anak.

Semuanya harus diperkenalkan kepada anak-anak sebelum sekolah menengah, agar anak belajar masing-masing produk keuangan dan memilih mana yang terbaik untuknya. Memberikan anak akses ke alat perbankan modern, juga akan membiasakannya dengan alat ini dan membangun kepercayaan di dalamnya.

4. Mengatur pengeluaran

Saat tengah berbelanja di pasar atau toko swalayan, cobalah mengajak anak untuk berbelanja dan jelaskan secara aktif proses pengambilan keputusan.

Misalnya, sebelum berangkat buatlah daftar barang apa saja yang akan dibeli. Kemudian saat tiba di toko, beri tahu anak berapa banyak uang yang harus dikeluarkan dan apa barang yang menjadi prioritas.

Ingat, anak-anak belajar dari teladan orang tuanya. Maka, tunjukan kepada anak mengapa anda memilih satu barang dari yang lain dan jelaskan hal-hal baru, seperti diskon dan kupon. Dengan begitu, anak akan belajar untuk konsisten mengikuti anggaran yang telah dibuat.

Selain itu, orang tua juga bisa memberikan anak sejumlah kecil uang untuk dibelanjakan sendiri. Berikan anak kebebasan untuk membelanjakan apa pun yang ingin dibelanjakan dengan uang tersebut. Pastikan tidak melebihi nominal yang telah ditentukan. Di sini, anak akan belajar pentingnya belanja dengan anggaran terbatas.

Baca juga: Kisah Fawwaz, Siswa Madrasah yang Lolos di 5 Kampus Terbaik Dunia

5. Berikan anak uang saku tambahan

Dengan memberikan uang saku, anak dapat mempelajari manfaat dari pembelanjaan dan tabungan secara hati-hati, serta risiko membuat keputusan pembelanjaan impulsif.

Ketika anak telah belajar menabung, ia juga akan menghargai barang yang dibelinya. Mengenai berapa banyak uang saku yang harus diberikan, sebenarnya tidak ada pedoman ketat.

Jika bingung, orang tua bisa memberikan uang saku dengan memberikan pekerjaan ringan terlebih dahulu di sekitar rumah, seperti menyapu dan mengepel rumah, pekerjaan di halaman dan taman, atau mengasuh adik-adik.

Berapa pun jumlah uang saku yang diberikan, ingatlah bahwa hal tersebut akan menjadi pengeluaran rutin dan harus dipertimbangkan dalam anggaran keluarga.

Sebenarnya, mengajarkan anak tentang keuangan bisa lebih mudah daripada yang terlihat. Orang tua hanya butuh sedikit perencanaan, sedikit kesabaran, dan beberapa kreativitas.

Setelah anak mempelajari dasar-dasar keuangan, orang tua dapat meningkatkan tanggung jawab keuangannya dengan menaikkan uang saku serta membantunya membuka rekening tabungan dan giro. Hal ini akan membantu anak mengembangkan sikap yang sehat terhadap uang saat tumbuh dewasa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com