Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rahasia Izza, Siswa yang Lolos di 10 Kampus Dalam dan Luar Negeri

Kompas.com - 28/04/2022, 09:56 WIB
Ayunda Pininta Kasih

Penulis

KOMPAS.com - Menemukan minat dan bakat dalam diri anak dapat menjadi salah satu bekal meraih impian pendidikan tinggi hingga kemajuan kariernya di masa depan.

Salah satu kisah keberhasilan penemuan minat dan bakat datang dari Thalita Nadira Izza Senen atau yang akrab disapa Izza, murid kelas 12 SMA Cikal Amri Setu Jakarta Timur.

Izza berhasil diterima di 10 kampus dalam dan luar negeri, dari Universitas Indonesia hingga University of York, Inggris.

Berbekal penemuan minatnya di bidang ilmu sains, Izza berhasil diterima di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Biomedis (Biomedical Science) di 3 kampus dalam negeri.

Tiga kampus dalam negeri yang menerima Izza yakni Fakultas Ilmu Kedokteran Kelas Internasional Universitas Indonesia, Fakultas Ilmu Kedokteran Universitas Atmajaya dan Program Ilmu Biomedis, Indonesia International Institute for Life Sciences (I3L).

Baca juga: Kisah Fawwaz, Siswa Madrasah yang Lolos di 5 Kampus Terbaik Dunia

Lalu, Izza juga diterima di program studi Ilmu Biomedis (Biomedical Science) dan beberapa School Of Science di 7 kampus luar negeri.

Tujuh kampus luar negeri yang menerima Izza ialah University of Warwick, The University of Sheffield, The University of Manchester, Queen's University Belfast, dan University of York yang semuanya berada di Inggris.

Sementara dua kampus lainnya, The University of British Columbia, Canada menawarkan beasiswa International Major Entrance Scholarship (IMES) dan Hong Kong University of Science and Technology dengan beasiswa University Admissions Scholarship Scheme for IB Diploma Holders.

Persiapan memilih prodi dan mendaftar di kampus

Bercerita mengenai awal mula penemuan minatnya, Izza mengatakan bahwa semua itu bermula ketika kelas 9 SMP dan dalam program sains yang membahas mengenai mekanisme tubuh manusia membuatnya melakukan refleksi mendalam.

Baca juga: 5 Program Beasiswa S1-S2 Inggris, Beri Biaya Kuliah hingga 100 Persen

“Dari awal kelas 9, aku tertarik pada badan manusia dan mekanisme yang harus terus berjalan di dalam tubuh kita supaya kita bisa hidup. Badan manusia mirip seperti sekelompok manusia. Satu manusia tidak bisa dibandingkan dengan 10 manusia dalam segi kekuatan maupun segi kreatif. Hal tersebut memicu perhatian aku dalam mempunyai karier di bidang IPA," cerita Izza dalam keterangan tertulis Sekolah Cikal.

Momen kontemplasi itu pun seiring waktu semakin membuat Izza mendalami rasa ingin tahu mengenai minatnya, hingga pemetaan kariernya di masa depan.

Saat kelas 10 SMA, ia pun mulai menemukan dan meyakinkan diri ingin mendalami bidang genetika.

“Awalnya aku ingin bekerja sebagai forensik, karena waktu itu, aku tertarik dalam bisa mengidentifikasi mayat dan alasan dibalik bagaimana mayat tersebut meninggal. Namun, pas kelas 10, aku belajar tentang genetika. Hal itu mendorong aku untuk menyadari bahwa mekanisme tubuh jauh lebih kompleks dibandingkan apa yang kita bisa lihat dan kode-kode kecil dalam tubuh dapat menjadi sebuah keuntungan,"ujarnya.

Dengan ketertarikan baru serta materi kelas yang berbahas tentang kode etik, hal tersebut memicu Izza dalam mempunyai keinginan untuk bekerja di wawasan genetika.

Baca juga: 10 Negara dengan Penduduk Paling Pintar di Dunia, Indonesia Nomor Berapa?

"Makanya awalnya aku pilih biomedicine,” tuturnya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com