Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Guru Besar UGM: Ini Penyebab Stunting dan Upaya Pencegahannya

Kompas.com - 15/05/2022, 08:42 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Permasalahan stunting masih menjadi perhatian banyak pihak. Untuk itu diperlukan upaya agar generasi mendatang terbebas dari stunting.

Guru Besar bidang Pendidikan Kedokteran Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof. dr. Ova Emilia memberikan penjelasan terkait stunting.

Dijelaskan, stunting atau perawakan pendek sebetulnya adalah masalah kekurangan gizi dalam waktu yang lama.

Baca juga: Akademisi UGM: Pencegahan Stunting Bisa Dilakukan sejak Sebelum Nikah

Oleh karena kekurangan gizi dalam waktu lama, maka timbul masalah gizi kronis sehingga mengganggu pertumbuhan tubuh dan perkembangan otak pada penderita.

"Bila stunting, maka paling tidak, 20 atau 30 tahun yang akan datang, maka anak-anak (penderita stunting) ini akan menjadi suatu generasi dengan kualitas yang kurang baik," ujarnya dikutip dari laman UGM, Minggu (15/5/2022).

"Oleh karena itu, perlu kita usahakan agar generasi ke depan menjadi semakin baik dan semakin unggul," imbuh dr. Ova.

Penyebab stunting

Berdasarkan penelitian-penelitian yang telah dilakukan, dijelaskan bahwa stunting disebabkan oleh:

1. kondisi kekurangan nutrisi sebelum hamil

2. kondisi kekurangan nutrisi pada saat hamil

3. kehamilan pada usia remaja

4. kemudian karena memberikan makanan penganti ASI yang berkualitas rendah,

5. karena interval kehamilan yang terlalu dekat

6. karena infeksi berulang

Baca juga: Orangtua, Pahami Perbedaan Pendek dan Stunting pada Anak Usia Dini

Jadi, faktor penyebab utama stunting dapat diringkas menjadi tiga hal, yakni:

1. karena pertumbuhan dalam rahim yang terlambat atau disebut dengan ‘janin tumbuh lambat’

2. nutrisi yang tidak kuat untuk mendukung pertumbuhan

3. infeksi

Cara mencegah stunting

Untuk mencegah stunting, salah satu hal yang sangat perlu diperhatikan adalah 1.000 hari pertama kehidupan generasi mendatang.

1.000 hari pertama disini dimulai dari perkembangan dalam rahim ibu (kehamilan) sampai 2 tahun pertama setelah melahirkan.

"Kita mesti memastikan bahwa generasi mendatang mendapatkan asupan gizi yang cukup pada fase tersebut," tegasnya.

Selain itu, selama periode 1.000 hari pertama itu terdapat kejadian pertumbuhan dan perkembangan dari organ-organ tubuh.

Organ utama yang tumbuh dan berkembang adalah otak yang akan memengaruhi kepandaian atau kemampuan kognitif dari sang anak. Oleh karena itu, pemenuhan nutrisi sangat penting pada fase tersebut.

Baca juga: Dosen FK Unair: Ini Cara agar Kulit Sehat dan Kencang

Ia menegaskan bahwa pencegahan stunting ini tidak hanya menjadi tanggung jawab sektor kesehatan.

Sebab, stunting turut bergantung kepada permasalahan ketahanan atau kecukupan pangan, keterjangkauan dan akses pangan, kondisi higienis lingkungan sekitar, norma masyarakat, dan lain sebagainya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com