Ini Tips Penting Jaga Kolesterol Saat Idul Fitri ala Ahli Gizi Unair

KOMPAS.com - Momentum Idul Fitri memiliki makna mendalam bagi sebagian orang. Banyaknya keluarga besar yang berkumpul, membuat sebagian dari mereka menyiapkan hari raya tersebut dengan baik.

Salah satunya adalah menyiapkan beberapa hidangan.

Sayangnya, terkadang beberapa hidangan itu justru mengancam kesehatan, seperti kolestrol.

Baca juga: Pakar Unair: Ini Alasan Bahasa Indonesia Layak Jadi Bahasa Kedua ASEAN

Menurut Ahli Gizi Unair Stefania Widya Setyaningtyas, sumber kolestrol sendiri berasal dari lemak, sehingga perlu untuk dihindari.

Makanan berlemak itu di antaranya makanan bersantan, daging merah, seafood, dan minyak.

"Bukan tidak boleh sama sekali, tapi kita harus berhati-hati mengonsumsi," ujar dia melansir laman Unair, Rabu (4/5/2022).

Selain itu minuman manis harus diperhatikan. Maksimal konsumsi gula bagi orang dewasa kurang lebih 60 gram.

"Kalau dikonversikan kita bisa minum maksimal dua kali. Makanan manis atau minuman manis dengan porsi gula yang cukup. Misalnya, sekali makan atau minum menggunakan dua sendok gula saja," jelas dia.

Menurut Stefania, makanan manis ini tidak berhubungan langsung dengan peningkatan kolesterol, tapi berpengaruh pada peningkatan gula darah.

Jika gula darah tersebut meningkat, maka akan menyebabkan kondisi hiperkolesterolemia (kolesterol dalam darah tinggi).

Baca juga: Pesan Rektor Unpad untuk Peserta UTBK-SBMPTN 2022

Selain makanan dan minuman, penerapan pola hidup sehat harus diperhatikan. Misalnya, jam tidur dan aktivitas fisik.

Hal tersebut dilakukan untuk menjaga stamina tubuh dan kesehatan penderita kolestrol.

Makanan sehat rendah kolesterol

Momentum Idul Fitri di Indonesia identik dengan makanan bersantan.

Sedangkan santan merupakan salah satu sumber utama kolesterol.

Stefani mennyebutkan bahwa banyak alternatif yang dapat dilakukan.