Orangtua, lanjut dia, harus tahu apa yang akan anak tuju saat sudah dewasa atau ingin bekerja sebagai apa.
Pasalnya, hal itu menentukan perguruan tinggi mana atau bidang ilmu mana yang mau dimasuki oleh sang anak.
Baca juga: 3 Perguruan Tinggi Terbaik Indonesia Versi QS WUR 2022
"Diskusi dengan anak dan keluarga diperlukan, untuk menimbang-nimbang kemampuan anak, bidang pendidikan dan lokasi pendidikan," terangnya.
Pada saat bertemu anak hiperaktif, maka harus dievaluasi terlebih dahulu.
Biasanya, anak-anak usia balita memang kadang sangat aktif, karena perkembangan motorik halus dan kasarnya masih berkembang jadi memang butuh banyak bergerak.
Namun kalau ada perilaku yang aneh atau diulang-ulang, interaksi dengan orang tidak bisa, seperti tidak ada kontak mata dan tidak melihat lawan bicaranya, maka harus diwaspadai.
Baca juga: Dosen UNS: Ibu Berperan Penting dalam Keutuhan Keluarga
"Segera periksakan ke dokter anak agar kita bisa menentukan autis atau bukan, atau terdapat kelainan yang lain," pungkas dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.