Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekonom Unair Ungkap 3 Penyebab Harga Daging Sapi Naik

Kompas.com - 14/03/2022, 18:31 WIB
Dian Ihsan

Penulis

Kemudian pada tahun 2021, ada kenaikan sekitar 3,78 dolar AS atau sekitar Rp 52.000 per kg berat sapi hidup.

Baca juga: Kisah dan Tips Si Kembar Raih Kuliah di Unair Lewat Golden Ticket 2022

"Kenaikan impor sapi bakalan sekitar 30 persen ini juga akan mendorong kenaikan harga sapi dan menyebabkan biaya produksi ikut meningkat," jelas dia.

2. Konsumsi daging sapi mengalami peningkatan

Konsumsi daging dalam negeri meningkat dari 2,3 kg per kapita menjadi 2,5 kg per kapita.

Dalam kondisi supply yang berkurang dan demand yang meningkat, otomatis akan berpengaruh kepada harga daging sapi.

Selama ini masyarakat Indonesia mengonsumsi daging sapi yang hidup, bukan frozen meat atau daging beku.

"Kebutuhan daging sapi segar di Indonesia sekitar 85 persen, sedangkan 15 persen sisanya adalah frozen meat," ucap dia.

3. Rantai distribusi yang panjang

Selain faktor-faktor di atas, ada tambahan biaya terkait dengan rantai distribusi penjualan daging sapi domestik.

Baca juga: Kisah Anak Sopir Bus Malam Lulus dari UNY dengan Predikat Cumlaude

"Rantai distribusi daging sapi di Indonesia sangat panjang yang juga membuat harga daging sapi bertambah mahal," tutur dia.

Rossanto menjelaskan, rantai distribusi daging sapi d Indonesia sangat panjang, mulai dari peternak hingga berakhir di tangan konsumen.

Peternak menjual sapi hidup kepada pedagang grosir berskala besar (pengepul). Kemudian pengepul menyerahkan kepada rumah potong hewan (RPH).

"Setelah proses pemotongan hewan di RPH, daging sapi didistribusikan kepada pedagang grosir berskala kecil lalu ke konsumen," sebut dia.

Rantai distribusi yang panjang juga membuat rantai ekonomi meningkat. Setiap rantai distribusi pastinya akan mengambil keuntungan.

Baca juga: Kisah Athi, Mahasiswa UNY Lulus Sarjana Tanpa Skripsi

Lima rantai distribusi tersebut akan mendorong kenaikan harga daging sapi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com