Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
PENDIDIKAN

Tak Perlu Bingung, Ini Hal Penting dalam Penerapan Kurikulum Merdeka

Kompas.com - 22/02/2022, 09:47 WIB
Hisnudita Hagiworo,
Agung Dwi E

Tim Redaksi

Ketiga, mengembangkan mata pelajaran khusus mulok yang berdiri sendiri sebagai bagian dari program intrakurikuler. Adapun beban belajar mulok maksimum sebanyak 72 jam pelajaran per tahun atau 2 jam pelajaran per minggu.

Perubahan Kurikulum Merdeka di jenjang sekolah

Terdapat beberapa perbedaan mendasar terkait penerapan Kurikulum Merdeka dan kurikulum sebelumnya pada tiap jenjang sekolah.

Pada jenjang sekolah dasar (SD), misalnya, mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) digabungkan menjadi satu. Hal ini dikarenakan pada usia SD anak cenderung melihat sesuatu secara utuh dan terpadu.

Siswa SD juga masih dalam tahap berpikir sederhana, holistik, dan komprehensif, tetapi tidak detail. Oleh karena itu, penggabungan IPA dan IPS diharapkan dapat memicu anak untuk dapat mengelola lingkungan alam dan sosial dalam satu kesatuan.

Selain itu, mata pelajaran Keterampilan untuk siswa SD juga dihapus. Sebab, mata pelajaran keterampilan telah terdapat pada mata pelajaran Seni.

Baca juga: 3 Implementasi Kurikulum Merdeka yang Pro Siswa, Apa Saja?

Pada jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP), Informatika menjadi mata pelajaran wajib. Sementara itu, mata pelajaran Prakarya menjadi salah satu pilihan bersama mata pelajaran Seni, termasuk Seni Musik, Seni Tari, Seni Rupa, dan Seni Teater.

Perubahan kurikulum yang paling kentara terlihat pada jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA). Pasalnya, pada jenjang ini, murid dapat memilih mata pelajaran sesuai minat dan bakat. Peminatan tersebut akan dilakukan pada murid kelas XI dan XII.

Sementara itu, siswa kelas X belum bisa mengambil peminatan karena perlu menguatkan kembali kompetensi dasar. Selain itu, siswa kelas X dapat menggunakan satu tahun masa belajar di SMA untuk mengenal pilihan-pilihan yang disediakan oleh sekolah sebelum mengambil keputusan terkait pelajaran yang ingin mereka ambil.

Sebelum memutuskan peminatan, siswa juga diberikan kesempatan untuk berdiskusi dengan orangtua dan guru bimbingan konseling (BK). Sebagai informasi, guru BK memegang peranan penting dalam memandu penelusuran minat dan bakat para murid bersama wali kelas dan orangtua atau wali murid.

Baca juga: Rencana Penerapan Kurikulum Merdeka di SMA, Murid: Penasaran Sih, Excited Banget!

Dukungan orangtua menjadi salah satu kunci keberhasilan penerapan Kurikulum Merdeka. Orang tua dapat mendampingi anak dalam belajar dan memahami kompetensi yang perlu dicapai anak pada tiap fase.

Setelah menentukan pilihan mata pelajaran pada kelas XI, murid boleh mengganti pilihan mata pelajaran di kelas XII, meski demikian, hal ini tidak disarankan. Sebab, murid yang beralih mata pelajaran harus mengejar ketertinggalan materi sebelumnya.

Perubahan peminatan pada SMA juga memengaruhi seleksi masuk perguruan tinggi. Nantinya, siswa harus mengikuti penyesuaian terkait hal ini. Pasalnya, seleksi masuk akan didasarkan pada mata pelajaran yang diambil oleh murid, bukan berdasarkan jurusan.

Ketuntasan belajar dalam Kurikulum Merdeka

Dalam Kurikulum Merdeka, penilaian ketuntasan dalam belajar dikenal dengan sebutan Capaian Pembelajaran (CP).

CP merupakan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dirangkaikan sebagai satu kesatuan proses yang berkelanjutan. Dengan demikian, siswa dapat memiliki kompetensi yang utuh dari suatu mata pelajaran.

Baca juga: Kemendikbud Ristek: Sekolah-sekolah di Pelosok Semangat Sambut Tantangan Kurikulum Merdeka

Kompetensi sendiri terdiri atas rangkaian dari pengetahuan, keterampilan, disposisi tentang ilmu pengetahuan, dan sikap terhadap proses belajar. Maka dari itu, keterampilan, pengetahuan, dan sikap tidak sepatutnya dipisahkan dalam menentukan keberhasilan pembelajaran.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com