MISMUN 2022, Sandiaga Uno: Kaum Muda Jadi Penggerak Perubahan

KOMPAS.com - Pandemi Covid 19 tidak menyurutkan semangat siswa SMA Mentari Jakarta menggelar Model Sidang Perserikatan Bangsa Bangsa 2022 atau yang dikenal MISMUN (Mentari Intercultural School Model United Nations) pada 19 Februari 2022.

MISMUN sendiri adalah acara tahunan model sidang PBB yang digagas siswa SMA Mentari Jakarta sejak tahun 2018.

Model ini memberikan pembelajaran bagaimana diplomasi tingkat negara sepatutnya dilakukan dengan mengangkat isu isu yang mengemuka di masyarakat internasional. Tujuan dari ajang ini adalah pengenalan sejak dini terhadap dunia diplomasi kepada kaum muda.

Tidak hanya ilmu dan pengalaman, kesempatan berjejaring dengan kawan dari berbagai sekolah dari dalam bahkan manca negara menjadi satu nilai tersendiri dari seri penyelenggaraan MISMUN.

MISMUN 2022 yang dilaksanakan selama dua hari 19-20 Februari 2022 ini mengangkat berbagai konsil sebagai wadah berdiskusi secara tematik.

Kaum muda yang bergabung melalui platform online MISMUN 2022 akan memilih dari empat konsil yang disediakan, yaitu International Labour Organization (ILO); Association of South East Asian Nations (ASEAN); Historical Crisis; atau Mahkamah Agung Indonesia.

Tahun ini, dalam acara digelar secara daring diikuti oleh ratusan pelajar dari berbagai wilayah, di antaranya Jepang, Hong Kong, Turki, Zimbabwe, Asia, dan Asia Tenggara. Tahun ini Indonesia didaulat sebagai tuan rumah.

Arsya Aryana, Sekretaris Jenderal MISMUN 2022 selain bangga dapat membawa nama sekolah dan bangsa Indonesia dalam ajang yang internasional juga menilai gelaran MISMUN menjadi kesempatan bagi orang muda untuk memberikan kontribusi melampui sekat-sekat negara.

“Saatnya kaum muda saling bahu membahu dalam memberikan solusi tidak hanya dalam lingkup satu negara namun lintas negara. Melalui MISMUN 2022 kaum muda hadir memberikan kerangka solusi, sikap bagi permasalahan yang ada," ujar Arsya.

Baca juga: Bentuk Pemimpin Masa Depan, Sekolah Bogor Raya Jadi Tuan Rumah HSA-MUN 2022

Sandiaga: kaum muda penggerak perubahan

Kegiatan MISMUN 2022 juga dihadiri Greg Zolkowski (Direktur Akademik Mentari Intercultural School Jakarta), Michael Victor Sianipar (Ketua Indonesia Youth Diplomacy), serta Michiko Miyamoto (ILO Country Director untuk Indonesia dan Timor Leste).

Turut hadir Jesus “Gary” Domingo (Duta Besar Filipina untuk Selandia Baru, Kepulauan Cook, Fiji, Niue, Samoa dan Tonga) serta Sandiaga Salahuddin Uno (Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia).

Sandiaga Uno memberikan apresiasi atas perhelatan MISMIN 2022 ini yang dilaksanakan berdekatan dengan penyelenggaran kegiatan internasional lain seperti MotoGP di Mandalika dan puncak dari Presidensi G20 Indonesia yakni KTT G20 2022 di kwartal empat 2022 nanti.

“Saya melihat calon-calon pemimpin bangsa hadir di acara MISMUN 2022. Kaum muda adalah kaum penggerak dan agen perubahan," ungkap Sandiaga dalam sambutannya, seperti dikutip dari rilis resmi yang diterima Kompas.com.

"Dalam menyelesaikan permasalahan global diperlukan pemahaman yang komprehensif dari sisi ekonomi, sosial dan keamanan. MISMUN memberikan wadah bagi kaum muda untuk berlatih melakukan negosiasi dan diplomasi untuk memberikan solusi yang holistik," jelasnya.

"Pemimpin tidak dapat lagi bekerja sendiri-sendiri tapi harus harus bekerja membangun kolaborasi bersama pemimpin–pemimpin lain di dunia," tegas Sandiaga Uno.

Apresiasi senada juga disampaikan Michael Victor Sianipar, Co-Chair Y20 Indonesia 2022 dan Ketua Indonesia Youth Diplomacy (IYD). IYD merupakan wadah bagi pemimpin-pemimpin muda dari negara-negara G20 dalam berdialog, bernegosiasi memajukan solusi untuk isu-isu mendesak di dunia.

Baca juga: Dosen ITB Terpilih Jadi Anggota Komite Saintifik Tsunami PBB

Michiko Miyamoto (ILO Country Director untuk Indonesia dan Timor Leste) turut memberikan apresiasi atas terselenggara nya acara ini.

“Saya melihat sebuah perhatian besar dari kaum muda dalam ajang MISMUN 2022 terhadap kondisi buruh atau pekerja saat ini di dunia dengan menempatkan satu konsil untuk ILO dengan topik perbaikan kondisi pekerja di negara-negara berkembang," ungkap Michiko.

"Saya berharap berbagai usulan solusi inovatif dapat lahir dari diskusi yang ada," harapnya.