Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nadiem Makarim: 2022, Sekolah Bebas Pilih 3 Kurikulum Ini

Kompas.com - 12/02/2022, 06:07 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 yang tak mereda ini mengharuskan siswa kembali melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas. Bahkan kasus Covid-19 kembali melonjak.

Di tengah lonjakan kasus Covid-19, pemerintah melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) kembali meluncurkan terobosan.

Yakni meluncurkan Merdeka Belajar Episode Kelima belas: Kurikulum Merdeka dan Platform Merdeka Mengajar.

Baca juga: Penyebab Terjadinya Reformasi, Siswa Sudah Tahu?

Mendikbud Ristek, Nadiem Makarim, menekankan pentingnya penyederhanaan kurikulum dalam bentuk kurikulum dalam kondisi khusus (kurikulum darurat).

Menurutnya, penyederhanaan kurikulum darurat ini efektif memitigasi ketertinggalan pembelajaran pada masa pandemi Covid-19.

Efektivitas kurikulum dalam kondisi khusus, semakin menguatkan pentingnya perubahan rancangan dan strategi implementasi kurikulum secara lebih komprehensif.

Arah perubahan kurikulum

Adapun arah perubahan kurikulum yang termuat dalam Merdeka Belajar Episode 15 ini adalah:

  • struktur kurikulum yang lebih fleksibel
  • fokus pada materi yang esensial
  • memberikan keleluasaan bagi guru menggunakan berbagai perangkat ajar sesuai kebutuhan dan karakteristik peserta didik
  • aplikasi yang menyediakan berbagai referensi bagi guru untuk terus mengembangkan praktik mengajar secara mandiri dan berbagi praktik baik

Karena itu, dalam pemulihan pembelajaran saat ini, satuan pendidikan diberikan kebebasan menentukan tiga kurikulum yang akan dipilih atau tidak dipaksakan, yakni:

1. Pilihan pertama, Kurikulum 2013 secara penuh.

2. Pilihan kedua Kurikulum Darurat, yaitu Kurikulum 2013 yang disederhanakan.

3. Pilihan ketiga adalah Kurikulum Merdeka.

Baca juga: Siswa, Yuk Buat Sendiri 6 Minuman Tradisional Menyehatkan Ini

"Untuk itu, pemerintah akan menyiapkan angket untuk membantu satuan pendidikan menilai tahapan kesiapan dirinya menggunakan Kurikulum Merdeka," ujar Nadiem pada peluncuran Merdeka Belajar Episode Kelima belas secara daring, pada Jumat (11/2/2022).

Dorong pembelajaran sesuai kemampuan siswa

Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas, turut mendukung langkah Kemendikbud Ristek yang akan melaksanakan kebijakan Kurikulum Merdeka mulai 2022 sebagai upaya pemulihan pembelajaran.

"Saya yakin kurikulum ini mampu mendorong pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan siswa serta memberi ruang yang lebih luas pada pengembangan karakter dan kompetensi dasar," terang Menteri Agama.

Hal sama juga diungkapkan Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian. Ia menyambut baik hadirnya Kurikulum Merdeka.

Menurutnya, Kurikulum Merdeka merupakan transformasi pembelajaran yang penting, bukan dalam menghadapi pendidikan pasca pandemi tapi juga untuk menghadapi situasi dunia yang terus berubah sesuai dengan perkembangan zaman.

"Saya percaya setiap anak itu unik, oleh karena itu pendekatan yang holistik fleksibel dan fokus pada kompetensi anak adalah kunci untuk mengembangkan anak secara maksimal demi cita-cita yang ingin mereka raih," ungkap Hetifah.

Baca juga: Siswa, Seperti Ini Kerajaan Samudra Pasai dalam Jalur Pelayaran

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com