Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

200 Pelajar dan Aktivitas Muda Ikut Dialog Pembangunan Bekelanjutan

Kompas.com - 05/02/2022, 09:19 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Sedikitnya 200 pelajar dan aktivis muda Indonesia menghadiri Youth for SDGs Summit Pertama, sebuah perhelatan nasional untuk memobilisasi pemuda untuk pencapaian Sustainable Development Goals (SDG).

Acara ini diselenggarakan oleh United Nations Development Program (UNDP) dan United Nations Children's Fund (UNICEF).

Baca juga: Telur Puyuh Mengandung Kolesterol Tinggi? Ini Penjelasan Dosen IPB

Lalu bekerja sama dengan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Kementerian Pemuda dan Olahraga, dan Kaukus Pemuda Parlemen Indonesia (KPPI).

Hampir seperempat dari total populasi di Indonesia atau setara dengan 64,92 juta jiwa saat ini merupakan kaum muda yang tidak hanya menjadi generasi penerus, tetapi juga salah satu agen perubahan dan kemajuan di masyarakat.

Mereka memiliki peran strategis di berbagai dimensi untuk mendukung pembangunan yang berkualitas, berkeadilan, dan berkelanjutan.

200 delegasi muda terpilih dari seluruh Indonesia berkumpul untuk membahas tantangan, kesempatan, serta ruang perbaikan dari segi kebijakan dalam pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan di Indonesia yang dituangkan dalam joint communique pada akhir rangkaian kegiatan.

Kaum muda secara khusus membahas empat topik SDG yang diusung pada acara ini, yaitu kesetaraan gender (SDG 5), kewirausahaan (SDG 8), aksi untuk perubahan iklim (SDG 13), dan aksi melawan gerakan ektremisme (SDG 16) di antara kaum muda.

Resident Representative UNDP Indonesia, Norimasha Shimomura menyerukan kepada kaum muda untuk berperan aktif dalam pembangunan berkelanjutan.

"Keterlibatan pemuda sangat penting, tetapi mengatasi hambatan dalam aksi kaum muda juga penting," kata dia dalam keterangan resminya, Sabtu (5/2/2022).

Dia menyatakan, semua pihak harus mendukung pemuda untuk menjadi agen perubahan.

Baca juga: Kemenag: Madrasah di Daerah PPKM Level 2 Bisa PTM 50 Persen

Hal yang bisa dilakukan dengan mempersempit kesenjangan akses modal dan pengetahuan, mengembangkan teknologi digital, dan meningkatkan kebijakan yang dapat mendorong investasi swasta dan publik dalam kewirausahaan pemuda.

Representative a.i. UNICEF Indonesia, Robert Gass mengatakan, generasi saat ini adalah angkatan paling kuat dalam menghadapi tantangan yang dihadapi kawasan dan untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.

Dengan cara bekerja sama, sebut dia, mitra dapat membantu membuka potensi besar kaum muda dan memastikan kaum muda yang terpinggirkan tidak tertinggal.

"Kaum muda di Indonesia adalah bonus demografi bagi kawasan ini lebih terdidik, lebih terhubung, dan lebih inovatif daripada generasi sebelumnya," tegas dia.

Di hari terakhir Youth for SDGs Summit, Youth Co:Lab, inisiatif UNDP dan Citi Foundation meluncurkan laporan riset Ekosistem Kewirausahaan Pemuda yang berkolaborasi bersama Islamic Development Bank (IsDB) untuk mengidentifikasi titik masuk penguatan ekosistem kewirausahaan kaum muda di Indonesia.

Studi ini dijalankan bersama SMERU Research Institute dan The Local Enablers.

Selain itu, empat perwakilan kaum muda turut tampil menceritakan aksi dan kontribusi yang mereka lakukan dikomunitasnya untuk pencapaian SDG.

Baca juga: Ternyata 5 Makanan Ini Tak Punya Masa Kedaluwarsa, Siswa Sudah Tahu?

Yaitu, Laressa Amaly (seorang wirausaha muda sosial 'Suri the Goods' dan alumni Youth Co:Lab) , Engel Laisina (pegiat lingkungan dan Mitra Muda UNICEF), Sri Utami Dewi ( outh focal point Aliansi Satu Visi), dan Muhammad Hafiz Aulia (peace educator Peace Generation Aceh dan Duta Ureport UNICEF).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com