Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/01/2022, 22:01 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Seorang mahasiswa biasanya sering menghadapi kesedihan. Tetapi, apakah mahasiswa juga pernah depresi? Kesedihan dan depresi sering dianggap sama.

Akan tetapi faktanya tidak demikian. Ada batasan yang membedakan antara kesedihan dan depresi.

Memahami perbedaan antara kesedihan dan depresi dapat membantu kita mengatasi keduanya dengan cara yang lebih baik. Orang yang merasa sedih biasanya menganggap diri mereka depresi.

Baca juga: Stikes Panti Kosala: Ini Cara Minum Air Putih 8 Gelas Tiap Harinya

Melansir laman Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Panti Kosala, Tim Penyuluhan Kesehatan Stikes Panti Kosala memberikan penjelasan.

Perbedaan sedih dan depresi

Kesedihan adalah emosi atau sifat dasar manusia yang tergantung pada situasi. Misalnya saat:

  1. gagal dalam ujian
  2. seseorang yang dekat dengan kita meninggal dunia
  3. putus cinta
  4. kehilangan pekerjaan
  5. atau memiliki konflik di rumah

Ini dapat memengaruhi kita beberapa waktu, namun pada akhirnya kita kembali ke rutinitas normal. Selain itu, emosi akan hilang ketika kita menangis atau berbicara dengan orang lain.

Bahkan kesedihan memudar seiring waktu, dan tidak memicu gejala lain seperti rasa putus asa. Namun, kesedihan yang terus-menerus bisa menjadi tanda utama depresi.

Sedangkan depresi adalah jenis penyakit mental, tidak seperti kesedihan yang merupakan emosi. Banyak orang tidak menyadari jika mereka mengalami depresi hingga perasaan itu mengalahkan mereka.

Depresi bertahan untuk jangka waktu lebih lama dan memengaruhi kehidupan sehari-hari seseorang.

Baca juga: 10 Tanaman Herbal Peningkat Imun ala Stikes Panti Kosala

Gejala depresi

Sebab, selain kesedihan berkepanjangan, depresi juga memiliki gejala lain seperti:

1. Kurangnya motivasi, perubahan pola makan, penurunan berat badan

2. Kesal atau gelisah, iritasi, perasaan tidak berharga

3. Masalah tidur, sakit kepala dan kelelahan ekstrem

4. Sulit mengambil keputusan, masalah konsentrasi

5. Kehilangan rasa antusias, kehilangan minat

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com