KOMPAS.com - Menjelang Februari 2022, Universitas Brawijaya memaksimalkan persiapan menyambut perkuliahan hybrid.
Rektor Universitas Brawijaya, Nuhfil Hanani secara langsung melakukan peninjauan ke beberapa fakultas, seperti Fakultas Pertanian, Fakultas MIPA, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan serta Fakultas Peternakan sejak Rabu (19/1/2022) lalu.
Dalam kunjungannya, Rektor memastikan ruangan yang memadai, sirkulasi, serta kebutuhan multi media dan rasio pengisian ruang kelas telah sesuai dan memadai.
“Yang harus disiapkan adalah kelas sesuai kebutuhan, mahasiswa akan didata berapa yang ikut hybrid, jadi bisa menghitung jumlah kelas sehingga bisa diadakan sarana dan prasarananya,” terang Nuhfil, dilansir dari laman UB.
Selain itu, Rektor Nuhfil juga melihat kesiapan fakultas untuk menyediakan jendela agar sirkulasi udara yang memadai.
“Mahasiswa yang akan masuk ke UB juga wajib telah menyelesaikan 2 kali vaksin”, imbuh mantan Dekan Fakultas Pertanian ini.
Baca juga: Epidemiolog UGM: Waspada Puncak Omicron, Lakukan 5M untuk Pencegahan
Selain kewajiban untuk vaksin, mahasiswa juga wajib mendapatkan izin dari orang tua untuk bisa mengikuti perkuliahan secara hybrid.
“Jika tidak mendapatkan izin, maka mahasiswa bisa mengikuti perkuliahan dari rumah”, ujarnya.
Selain itu, tidak semua mahasiswa bisa mengikuti kegiatan perkuliahan luring. Mereka, setidaknya tidak boleh berasal dari wilayah dengan kasus Covid-19 tinggi. Dalam hal ini termasuk daerah dengan kasus Covid-19 varian omicron.
Selain sosialisasi ke fakultas terkait syarat, UB juga telah melakukan pendataan jumlah mahasiswa yang telah menyelesaikan dua dosis vaksinasi Covid-19.
Baca juga: Omicron Tembus 500 Kasus, Psikolog UB Beri Tips agar Tidak Panik Berlebih
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.