Cetin mencontohkan, salah satunya dari sisi persiapan siswa untuk belajar. Dalam masa PJJ, siswa tidak membutuhkan persiapan lebih panjang dibandingkan saat kembali ke PTM. Hal ini, lanjutnya, membutuhkan pembenahan khusus.
"Yang pasti kita meningkatkan komunikasi langsung dengan anak-anak, langsung berinteraksi, membuat mereka nyaman, lebih hati ke hati terkait kondisi yang saat ini sedang mereka hadapi yakni, hybrid atau full offline," ujar Cetin.
Ia juga menyampaikan, pihaknya mulai kembali membiasakan siswa meninggalkan kebiasaan belajar di rumah yang tidak sesuai dengan kondisi pembelajaran di kelas seperti rasa malas, kurang rapi hingga kurang perhatian terhadap pembelajaran.
Baca juga: Hasilkan Generasi BEST, BPK PENABUR Jakarta Fokus pada Pendidikan Karakter untuk Hadapi Era Disrupsi
"Era digital menjadi tantangan tersendiri bagi seluruh guru, ditambah lagiu dengan masa pandemi. Oleh karena itu, kita harus menjadi orang-orang yang kreatif, inovatif dan melepas kebiasaan lama," ujar Cetin.
"Harapannya pendidikan Indonesia akan mengalami banyak perbaikan dalam sistem ke arah positif, lewat meningkatkan kualitas guru, membuat siswa tidak fokus kurikulum yang menjadikan mereka tidak berkembang, dan hanya mencari nilai," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.