KOMPAS.com - Bahan bakar fosil kini terus berkurang. Apalagi di Indonesia penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang memiliki research octane number (RON) rendah masih digunakan.
Tentu, hal ini disinyalir menjadi salah satu penyebab dari rentetan pencemaran lingkungan yang terjadi di Indonesia.
Karenanya, pemerintah bakal melakukan transisi perpindahan energi (shifting energy) ke BBM dengan RON di atas 91 yang lebih ramah lingkungan.
Baca juga: Keren, Universitas Pertamina Ubah Sampah Plastik Jadi BBM
Adapun BBM Premium (RON 88) akan digantikan dengan BBM Pertalite (RON 90), kemudian BBM Pertalite secara bertahap akan dihapus. Sehingga nantinya hanya akan ada BBM Pertamax (RON 92) dan BBM Pertamax Turbo (RON 98).
Pakar Ekonom Universitas Airlangga (Unair) Gigih Prihatono, S.E., M.S.E., menuturkan bahwa Indonesia saat ini memang memerlukan energi yang lebih ramah lingkungan. Ancaman terhadap perubahan iklim sudah cukup nyata di depan mata.
"Menurut perkiraan saya, Indonesia membutuhkan waktu sekitar dua tahun untuk benar-benar shifting pertalite," ujarnya dikutip dari laman Unair, Kamis (6/1/2022).
Ia menjelaskan, pemerintah perlu memperhatikan beberapa hal. Saat ini Indonesia sedang mengalami proses pemulihan (recovery) dari pandemi Covid-19 yang menyebabkan daya beli masyarakat di level bawah menjadi turun.
Tentunya, salah satu komponen hajat hidup orang banyak adalah terkait dengan BBM. Sehingga ketika peraturan tersebut diterapkan tanpa melihat proses recovery yang sedang berjalan, ditakutkan dapat mengurangi atau membebani masyarakat paling miskin.
"Menurut saya, jika shifting premium ke pertalite ini dibuat secara bertahap, tidak akan menjadi terlalu banyak masalah bagi perekonomian masyarakat Indonesia," terangnya.
Baca juga: Tanpa BBM, Kapal Nelayan Inovasi Mahasiswa ITS Ramah Lingkungan
Ia juga menjelaskan, mitigasi risiko paling umum terkait rencana kebijakan tersebut adalah terkait dengan beban masyarakat kecil yang semakin tinggi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.