Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dosen Unpad Jelaskan Akuaponik, Cara Budidaya Sayur dan Ikan Rumahan

Kompas.com - 02/12/2021, 11:13 WIB
Ayunda Pininta Kasih

Penulis

KOMPAS.com - Akuaponik dapat menjadi pilihan kegiatan budidaya yang bisa dilakukan di rumah selama pandemi.

Melalui sistem ini, masyarakat bisa melakukan dua budidaya sekaligus, yaitu tanaman dengan ikan air tawar di lahan yang terbatas.

Dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran (Unpad), Herman Hamdani menjelaskan bahwa akuaponik merupakan sistem budidaya yang memadukan sistem akuakultur dengan hidropnik.

Dengan kata lain, sistem ini memadukan pemeliharaan ikan dengan menanam sayuran secara hidroponik.

“Manfaat budidaya sistem akuaponik, kita bisa memperoleh keuntungan bisa panen ikan dan sayuran secara simultan,” ujar Herman seperti dilansir dari laman Unpad.

Baca juga: Cangkang Telur Bisa Jadi Pupuk Tanaman, Mahasiswa Unpad Jelaskan Caranya

Penuhi kebutuhan pangan keluarga

Akuaponik dimungkinkan dilakukan di rumah mengingat sistem budidaya ini bisa dilakukan di lahan yang sempit.

Dengan demikian, pemilik rumah dapat memanfaatkan halaman atau sudut-sudut rumah untuk digunakan sebagai lahan budidaya.

Hasil dari panen akuaponik tentunya cukup untuk memenuhi kebutuhan pangan, khususnya untuk skala rumah tangga. Ini disebabkan, panen sudah mencakup kebutuhan pangan nabati dan hewani.

Bahkan, dalam setiap satu kali siklus panen ikan saja, kita bisa mendapatkan 2–3 kali panen tanaman sayuran.

Baca juga: Cara Ampuh Usir Tikus di Rumah ala Ahli Tikus IPB

Model akuaponik

Untuk jenis tanaman, lanjut dia, bisa memilih kangkung, selada, pakcoy, tomat, cabe, hingga tanaman herbal.

Sementara jenis ikan yang dipilih bisa berupa ikan konsumsi seperti lele, nila, mas, dan nilem, ataupun ikan hias seperti koi dan komet.

Selain dapat dikembangkan di lahan sempit serta hemat air, akuaponik juga mendukung nirsampah. Limbah dari budidaya ikan bisa dimanfaatkan untuk nutrisi pertumbuhan tanaman.

Hasilnya, tanaman yang dipanen akan bersifat organik, karena tidak menggunakan bahan kimia sebagai nutrisinya.

Ada beragam model sistem yang bisa dipilih. Herman merinci ada 5 model sistem akuaponik, antara lain sistem Nutrient Film Technique (NTF), vertikal, pasang surut, filled system, serta sistem rakit apung (raft).

Di antara lima sistem tersebut, akuaponik jenis NTF, vertikal, pasang surut bisa dipilih untuk dikembangkan di lahan yang sempit, karena menggunakan material dan proses instalasi yang cukup sederhana.

Baca juga: Webinar IPB: Seperti Ini Pertolongan Pertama pada Gigitan Ular

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com