Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/11/2021, 16:40 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Gagal jantung bisa terjadi kepada siapa saja. Tua atau muda, laki-laki atau perempuan punya potensi yang sama mengidap gagal jantung.

Bahkan beberapa waktu lalu publik sempat dikejutkan oleh kabar meninggalnya artis muda yang diakibatkan oleh gagal jantung.

Baca juga: Dosen Unair: Ini Dampak Pandemi Covid-19 bagi Anak-anak Prasekolah

Menurut Dosen dari Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskular Fakultas Kedokteran Unair Andrianto, gagal jantung adalah kumpulan gejala akibat jantung tidak mampu memompa darah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh.

"Jantung tidak bisa menjalankan fungsinya akibat dari gangguan komponen organ jantung baik otot, katup, pembuluh darah, atau irama jantung. Gangguan ini yang bisa mengakibatkan gagal jantung jika tidak ditangani dengan baik," kata dia melansir laman Unair, Senin (29/11/2021).

Andrianto menjelaskan, gagal jantung tidak terjadi secara tiba-tiba. Gejala yang berkaitan dengan penyakit jantung pasti muncul terlebih dahulu.

Secara umum gejala yang dapat dirasakan adalah dada berdebar, nyeri atau rasa tidak nyaman di dada, pingsan, hingga wajah pucat kebiruan.

Bila gejala tersebut berlanjut menjadi gagal jantung maka akan ditemukan gejala sesak napas atau rasa tidak nyaman saat seseorang bernapas.

"Pada awal gagal jantung sesak napas muncul saat seseorang beraktivitas berat tetapi dengan memburuknya keadaan sesak napas bisa muncul ketika seseorang sedang beraktivitas ringan," jelas dia.

Sementara itu gejala sesak napas saat berbaring juga bisa terjadi. Biasanya seseorang yang mengalami sesak napas saat berbaring memerlukan beberapa tumpukan bantal untuk tidur agar bisa mempertahankan posisi tubuhnya supaya tidak berbaring.

Baca juga: Ke Unpad, UM Belajar Pengelolaan PTN-BH

"Bisa juga terjadi sesak napas saat malam hari sampai membuat seseorang bangun dari tidurnya ini bisa diwaspadai sebagai sesak karena gagal jantung," ungkap dia.

Ada pula beberapa gejala lain yang dapat terjadi seperti bengkak pada kedua kaki, peningkatan berat badan lebih dari 2 kg dalam seminggu, batuk-batuk tanpa penyebab penyakit pernapasan, kelelahan, perut sebah dan tidak nafsu makan.

Akibat gejala gagal jantung yang tidak spesifik dan bisa menyerupai penyakit lain maka diperlukan pemeriksaan lebih lanjut oleh dokter.

"Pemeriksaannya berupa pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang seperti elektrokardiografi, rontgen dada, pemeriksaan enzim jantung, atau USG jantung yang disebut ekokardiografi," ucap dia.

Andrianto menegaskan, gagal jantung dan serangan jantung adalah dua hal yang berbeda.

Serangan jantung merupakan keadaan saat kondisi pembuluh darah mengalami penyumbatan baik total atau sebagian akibat adanya plak sehingga pasokan aliran darah ke otot jantung terganggu secara tiba-tiba.

Baca juga: 2 Orang Ini Rentan Kena TBC Menurut Dokter RSA UGM

"Serangan jantung bisa menyebabkan gagal jantung dan atau kematian bila tidak ditangani dengan cepat serta tepat," tukas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com