Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/11/2021, 15:22 WIB
Ayunda Pininta Kasih

Penulis

KOMPAS.com - Dimulainya Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas dan dibukanya ruang publik bagi anak-anak, menuntut masyarakat khususnya orangtua untuk lebih memperhatikan protokol kesehatan anak.

Peduli dengan kesehatan anak-anak,Tim Pengabdian Masyarakat (Abmas) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menghadirkan aplikasi permainan edukasi untuk anak agar dapat mencegah penularan Covid-19.

Aplikasi ini bertujuan sebagai sarana pembelajaran interaktif mengenai bahaya dari virus Covid-19.

Salah satu anggota Tim Abmas Power System Simulation Laboratory (PSSL) ITS, Fachry Azca Haidar Fayumi menjelaskan bahwa aplikasi bernama Can’t Touch ini diperuntukkan bagi siswa tingkat taman kanak-kanak (TK) dan sekolah dasar (SD).

Baca juga: Program Kampus Mengajar 3 Dibuka, Dapat Uang Saku hingga Bantuan UKT

“Selain itu, terdapat juga cara menghindari penularan dan cara menjaga kesehatan diri, kehidupan new normal serta protokol kesehatan,” terang mahasiswa Departemen Teknik Elektro ini, seperti dilansir dari laman ITS, Senin (29/11/2021).

Dalam mengembangkan aplikasi Can’t Touch, Tim Abmas menggandeng perusahaan teknologi TicTech Studio. Setelah melalui pengembangan selama kurang lebih tiga bulan, akhirnya permainan ini telah tersedia di Google Play Store dan dapat diakses secara umum.

Aplikasi permainan ini memiliki fitur mini games mengenai Covid-19, penilaian skor, serta mengunggah skor ke media sosial.

Fachry menuturkan bahwa permainan ini tidak memiliki batasan level, namun waktu tantangan akan semakin cepat seiring dengan meningkatnya level sehingga permainan menjadi terasa lebih sulit. Minigames yang ada juga disajikan berulang kali untuk menciptakan efek repetisi.

“Sehingga pemain diharapkan terbiasa dengan nilai yang ingin disampaikan pada minigames ini,” ungkapnya.

Baca juga: Mahasiswa Bersiap, IISMA 2022 Kemendikbud Bakal Gandeng Kampus Top Dunia

Sebagai target sosialisasi, Tim Mahasiswa binaan Dr Ir Ni Ketut Aryani MT ini memilih SDN Medokan Ayu 2 Surabaya.

Fachry menyebutkan pemilihan tersebut berdasarkan pertimbangan lokasi yang dekat dengan kampus, belum ada program serupa di sekolah tersebut, serta kegiatan para guru berlangsung secara luring di sekolah.

“Koordinasi dengan para guru lebih mudah sehingga meminimalisir adanya miskomunikasi,” jelasnya.

Kehadiran aplikasi ini disambut dengan antusias oleh peserta, bahkan mereka juga turut mencoba permainan saat itu juga.

Selanjutnya, peserta dengan skor tertinggi mendapatkan hadiah berupa hamper berisi peralatan yang dibutuhkan untuk menghadapi new normal.

Baca juga: 5 Beasiswa S2 Luar Negeri yang Terima IPK di Bawah 3

Tim yang beranggotakan lima belas orang mahasiswa ini berharap bahwa aplikasi ini mampu dikembangkan lagi menjadi lebih menarik serta dapat menjangkau anak-anak yang lebih luas.

“Dengan edukasi ini, nantinya persebaran Covid-19 di Indonesia bisa menurun,” tutup mahasiswa angkatan 2018 ini.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com