KOMPAS.com - Organ jantung merupakan organg paling vital pada tubuh manusia. Agar tetap berfungsi dengan baik tentu harus dijaga gaya hidup dan pola makan.
Menjaga jantung tetap sehat tidak dilakukan setelah mengalami gejala sakit jantung. Namun mempertahankan kerja jantung tetap bagus harus dimulai sejak dini.
Ahli penyakit jantung Universitas Gadjah Mada (UGM) Dyah Samti Mayasari berpendapat menjaga jantung sejak dini sangat diperlukan.
Baca juga: Beri Dukungan Penuh, Menteri Agama: Permendikbud PPKS Sangat Resolutif
Tidak hanya untuk mencegah terjadinya faktor-faktor yang meningkatkan risiko terkena penyakit jantung tetapi juga mendeteksi secara dini adanya penyakit jantung. Sehingga dapat tertangani sejak awal.
"Oleh karena itu, apakah kita sudah menjaga jantung dengan benar? Karena menjaga jantung ini tak lepas dari gaya hidup sehat," terang Dyah Samti Mayasari seperti dikutip dari laman UGM, Sabtu (13/11/2021).
Dyah menerangkan, ada beberapa hal yang harus diperhatikan untuk menjaga jantung sejak dini, yakni gaya hidup sehat. Selain itu, melakukan pemeriksaan sebagai deteksi dini faktor risiko dan menghindari stres. Berikut tips jaga jantung tetap sehat dari pakar penyakit jantung UGM.
Dyah Samti menyarankan melakukan pola diet rendah lemak, dengan tinggi serat serta buah dan sayur. Dengan pola makan ini tentunya akan membantu menekan angka LDL sebagai 'kolesterol jahat' dan meningkatkan kadar HDL sebagai 'kolesterol baik'.
Baca juga: 5 Prospek Kerja Jurusan Komputerisasi Akuntansi
Selain itu, mengurangi konsumsi garam maksimal 5 gram (1 sendok teh) dalam sehari, dan mencegah minuman-minuman kemasan dengan pemanis gula.
Konsumsi kacang-kacangan disarankan sebanyak 30 gram per hari. Tetapi kacang yang dipilih adalah yang tanpa garam. Juga disarankan untuk mengonsumsi ikan 1-2 kali dalam seminggu.
"Konsumsi daging merah tanpa lemak, produk susu rendah lemak serta minyak sayuran dibatasi," ungkap Dyah.
Dalam menjaga kesehatan jantung, rokok merupakan senyawa oksidan yang dapat merusak paru-paru, dan menyebabkan kelainan pada dinding pembuluh darah.
Selain itu kebiasaan merokok memacu terjadinya serangan jantung. Sehingga berhenti merokok, termasuk tidak menjadi perokok pasif, merupakan cara efektif untuk menurunkan angka kematian akibat serangan jantung.
Proses berhenti merokok, lanjut Dyah, merupakan sebuah proses yang memerlukan kesadaran penuh dari pengguna untuk menyadari seberapa besar pengaruh rokok terhadap tubuhnya.
"Dukungan keluarga dekat sangat diperlukan untuk mendukung keberhasilan program berhenti merokok," tandas Dyah Samti.
Baca juga: Alumni Unesa Beri Tips Bangun Mental Wirausaha bagi Generasi Milenial
Dyah mengungkapkan, salah satu tips ampuh menjaga jantung tetap sehat yakni dengan olahraga rutin. Kegiatan ini memiliki banyak sekali manfaat dalam mencegah faktor-faktor risiko penyakit jantung.