Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendikbud Ristek Dukung PTM Terbatas di PAUD yang Aman

Kompas.com - 07/11/2021, 16:11 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Banyak sekolah yang mulai mengadakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas. Bahkan di perguruan tinggi juga mulai digelar kuliah luring atau hybrid.

Karena itu, pada jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) juga didorong agar bisa PTM Terbatas. Bahkan pemerintah juga mulai memberikan lampu hijau.

Terkait hal itu, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) bersama Organisasi Online Academic Service for Elearning (OASE) menyelenggarakan acara yang berjudul Hari Inspirasi OASE Kabinet Indonesia Maju (KIM) Bergerak Bersama Menuju PAUD Berkualitas yang diresmikan oleh Ibu Wakil Presiden, Wury Esty Handayani, Kamis (4/11/2021).

Baca juga: Nadiem Makarim: Seperti Ini Indikator PAUD Berkualitas

Melansir laman Kemendikbud Ristek, Sabtu (6/11/2021), acara ini mengikutsertakan Bunda Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dari seluruh Indonesia sebagai penggerak dalam pembina layanan pendidikan bagi anak usia dini.

Momentum ini sekaligus menjadi langkah strategis untuk menggalang dukungan semua pihak dalam memulai penyelenggaraan PTM Terbatas di PAUD yang aman, kondusif dan berkelanjutan.

Dengan tetap mengombinasikan pendekatan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), pada jenjang PAUD, terus digencarkan agar orang tua tergerak mengarahkan anak-anaknya kembali ke sekolah.

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek), Nadiem Makarim beserta Franka Makarim, turut hadir memberikan apresiasi atas penyelenggaraan OASE yang dinilai bisa memberikan sosialisasi dan persepektif yang sangat penting kepada para orang tua.

Nadiem menilai, pendidikan di PAUD akan sangat sulit jika dilakukan tidak dengan tatap muka.

Baca juga: Direktur PAUD: PTM Dinilai Lebih Efektif dari PJJ untuk Siswa PAUD

"Pesan utama adalah yuk balik ke sekolah itu nomor satu. Jadi mohon dukungan semua pihak orang tua, guru, kepala daaerah, kepala dinas untuk menyadari risiko yang kita tanggung saat ini," terangnya.

Sementara Najelaa Shihab yang menyetujui dengan komitmen Menteri Nadiem yang menilai PAUD merupakan tahapan awal pendidikan yang sangat penting.

Dengan dorongan orang tua untuk datang ke pertemuan tatap muka katanya, akan sangat membuat gerakan untuk kembali ke sekolah menjadi lebih terpersonalisasi.

"Adanya kombinasi campuran selama periode transisi antara orang tua dan guru, dengan harapan dua-duanya harus berkualitas sehingga kualitas anak didik kita seimbang, tidak hanya salah satu," terangnya.

Pendiri Sekolah Karakter, Ratna Megawangi Sofyan Djalil, meyakini bahwa dorongan dari orang tua sangat membantu peran guru untuk mengoptimalisasikan PTM terbatas berlangsung kondusif.

Baca juga: Perubahan Iklim dan Tantangan PAUD Mempersiapkan Masa Depan Anak

"Karena masa depan Indonesia, 100 persen ditentukan oleh mereka dan gerakan kita semua saat ini," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com