Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PTM Terbatas di SMPN 1 Yogyakarta dengan Sistem Ganda

Kompas.com - 30/09/2021, 12:39 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Beberapa sekolah kini mulai menyelenggarakan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas. Seperti halnya di SMPN 1 Yogyakarta.

Menurut Kepala SMPN 1 Yogyakarta Y. Niken Sasanti, hal itu sesuai dengan Surat Edaran Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Kota Yogyakarta Nomor 421/4509 yakni sudah boleh melaksanakan pembelajaran tatap muka.

"Meskipun dalam surat edaran diperbolehkan maksimum 50 persen dari kapasitas tempat duduk di kelas, kami memilih tidak buru-buru memaksimalkan jumlah siswa yang hadir di kelas," terangnya, Kamis (30/9/2021).

Baca juga: Simulasi PTM SMPN 1 Yogya, 5 Nilai Karakter Ditekankan pada Siswa

Pihaknya, mengawalinya dengan menghadirkan sepertiga jumlah siswa di kelas namun seluruh level (kelas 7, 8, dan 9) dengan pertimbangan keadilan sekaligus keamanan dan kenyamanan.

Setelah besok dievaluasi dan semua baik-baik saja, akan ditingkatkan jumlah siswa yang hadir di sekolah sampai 50 persen.

Dalam PTM Terbatas ini, para guru melakukan pembelajaran sistem ganda (hybrid learning). Mengapa ganda?

Karena guru mengajar secara tatap muka di kelas sekaligus mengajar secara jarak jauh untuk anak-anak yang ada di rumah.

Dijelaskan, ini sebenarnya hanya salah satu bentuk hybrid learning karena ada bentuk-bentuk lainnya.

Sebab, masa-masa penantian PTM yang panjang dimanfaatkan untuk mempersiapkan segala sesuatu termasuk sarpras agar saat PTM tiba semuanya sudah siap.

Baca juga: Hadapi Pandemi, Begini Cara Disdik Jaga Mutu Pendidikan di Kota Yogya

Setiap kelas diberi seperangkat komputer, mikrofon aktif, dan LCD agar guru bisa mengajar secara ganda atau hybrid.

"Hal itu kami lakukan agar semua anak terlayani dalam pembelajaran yang sama kualitasnya baik yang di rumah maupun yang di sekolah," jelas Niken.

Menurutnya, sarpras yang diperlukan tersedia, SDM tersedia, terampil, dan bersemangat. Semua ada di sekolah tersebut. Sarpras lengkap, teknisi mumpuni, guru-guru juga terampil.

Selain itu, orang tua siswa dan pengurus komite juga mendukung. "Kami maklum, belum tentu semua sekolah bisa seperti ini mengingat berbagai keterbatasan," urainya.

Dalam pembelajaran ganda, guru mengajar seperti biasa di depan siswa yang mendapat jatah PTM terbatas di sekolah. Selain itu, guru juga menyediakan link google meet untuk siswa yang mengikuti pembelajaran dari rumah.

Dengan cara ini, suara guru maupun aksi guru mengajar juga bisa dilihat para peserta google meet. Cara ini banyak keuntungannya, yaitu:

  • Siswa yang di sekolah maupun di rumah sama-sama terlayani dengan adil
  • Siswa yang di rumah dapat berinteraksi dengan guru maupun teman-temannya yang di sekolah
  • Guru bisa menjelaskan materi, menayangkan materi dari berbagai sumber
  • Guru menghemat energi dan waktu karena mengajar yang di sekolah dan di rumah sekaligus
  • Pembelajaran lebih efektif.
  • Pembelajaran terpantau dengan baik

Persyaratan yang harus terpenuhi:

  • Harus ada sarpras lengkap, internet memadai, dan aliran listrik
  • Siswa harus memiliki kuota internet atau paket data
  • Siswa harus memiliki device yang memadai
  • Guru harus mahir mengajar ganda, pandai memanfaatkan waktu dengan efisien dan efektif
  • Materi pelajaran harus disiapkan dengan baik.

Baca juga: Niken Sasanti, Kepala SMP Berprestasi Nasional yang Giat Literasi

Kendala:

  • Waktu PTM terbatas sehingga pembelajaran belum tuntas
  • Sangat bergantung pada listrik dan internet
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com