Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Webinar ITB Bahas Vaksinasi dan Cara Mengelola Stres Saat Pandemi

Kompas.com - 14/09/2021, 09:23 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 masih belum usai. Penambahan kasus masih terjadi setiap hari. Meski demikian, kasusnya mulai menurun.

Terkait Covid-19, Institut Teknologi Bandung (ITB) melalui PPID ITB dan Tim AMARI ITB menyelenggarakan webinar Covid-19: Serba-Serbi Vaksinasi dan Kiat Mengelola Diri di Masa Pandemi.

Acara yang digelar secara daring beberapa waktu lalu ini menghadirkan narasumber Dosen Fakultas Kedokteran Unpad, dr. Insi Farisa Desy Arya, M.Si., Dosen Fakultas Psikologi Unpad, Fredrick Dermawan Purba, M.Psi., Ph.D., serta Ir. R. Driejana, M.SCE, Ph.D., selaku Ketua TIM Amari ITB.

Baca juga: Keren, Mahasiswa UB Ciptakan Aplikasi Peta Digital bagi Tunanetra

Menurut dr. Insi, saat ini kasus positif Covid di Indonesia kian menurun tetapi angka kematian masih tinggi. Mayoritas yang meninggal dunia akibat Covid itu adalah pasien dengan penyakit penyerta.

"Namun, jangan khawatir, pasien dengan penyakit penyerta seperti hipertensi juga bisa sembuh," ujarnya seperti dikutip dari laman ITB, Senin (13/9/2021).

Adapun beberapa strategi tetap dilakukan untuk menyelesaikan pandemi ini. Pemerintah sudah melakukan program vaksinasi dengan sinergis karena pelaksanaanya sudah cukup nyaman dan tidak memberatkan masyarakat.

Menurutnya sangat disayangkan jika masyarakat tidak mau vaksin padahal diberikan secara gratis.

Dijelaskan mengenai korelasi vaksin dengan imunitas. Vaksinasi digunakan untuk memicu antibodi yang berada di dalam tubuh agar bisa bertahan jika bertemu virus Covid-19.
Untuk merangsang antibodi ini diperlukan 2 atau 3 suntikan yang diberikan 3-4 minggu setelah suntikan pertama.

Setelah suntikan pertama disebut booster untuk merespons imun sekunder dan suntikan pertama untuk merespons imun primer.

Jenis vaksin itu sangat banyak jenisnya. Yang beredar di Indonesia ada Sinovac, Astra Zaneca, Sinopharm, dan yang paling baru Pfizer.

Baca juga: Ini yang Dipelajari Jurusan Meteorologi ITB dan Prospek Kerjanya

Vaksinasi ini diharapkan dapat menghasilkan herd immunity. Penerima vaksin yang diprioritaskan itu adalah tenaga kesehatan, penderita komorbid, dan ibu hamil yang usia kehamilannya diatas 13 minggu.

Tetapi, vaksin juga memiliki efek samping. Seperti Sinovac yang menyebabkan demam, pegal-pegal, dan pusing dalam waktu 2x24 jam.

"Penerima vaksin juga tetap bisa terpapar virus Covid-19 meski sudah divaksin. Sebaiknya hindari aktivitas berat setelah vaksinasi," jelasnya.

Cara mengelola stres

Sementara Fredrick Dermawan Purba menjelaskan terkait kiat-kiat mengelola diri saat pandemi yang dimulai dari hasil penelitiannya bersama tim.

Mereka menemukan bahwa ibu-ibu khususnya di Pulau Jawa merasakan stres karena melakukan Work From Home (WFH). Akibatnya ibu menjadi sensitif dan mudah marah karena anak dan suaminya berada di rumah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com