KOMPAS.com - Butuh perjuangan besar agar Indonesia bisa merdeka. Namun jauh sebelumnya, bangsa kita telah lama tertindas oleh bangsa barat.
Bahkan selama ratusan tahun lamanya. Pada waktu Indonesia dijajah kolonialisme, banyak perlawanan-perlawanan dari berbagai daerah di Nusantara ini.
Misalnya saja Sultan Hasanuddin di Makassar, Teuku Umar di Aceh, Sultan Agung Tirtayasa di Banten, Pattimura di Maluku, Pangeran Diponegoro di Yogyakarta dan masih lagi.
Baca juga: Siswa, Ini Lho Makna Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Namun, perlawanan dari daerah-daerah tersebut terbilang masih belum bisa mengusir penjajah dari tanah air kita.
Sebab, kekuatan kita saat itu masih terpecah-belah akibat hanya berjuang untuk daerahnya masing-masing. Politik adu domba yang dilakukan oleh pemerintahan Hindia-Belanda juga menambah parah keadaan persatuan kala itu.
Bagi siswa sekolah yang sedang belajar sejarah, pergerakan nasional Indonesia dipelopori oleh siapa? Berikut ini dijelaskan mengenai faktor pemicu dimulainya pergerakan nasional.
Adapun informasi dilansir dari laman Direktorat SMP Kemendikbud Ristek, Senin (16/8/2021).
Di Nusantara, penindasan yang dilakukan oleh para penjajah berangsur-angsur mulai berkurang. Berkat Kebijakan Politik Etis atau Politik Balas Budi yang dilakukan oleh pemerintah Hindia-Belanda, banyak lahir anak-anak bumiputera yang memiliki wawasan dan pemikiran untuk mempersatukan bangsa ini.
Pada tahun 1908, lahirnya sebuah organisasi yang menjadi pemrakarsa pergerakan nasional untuk meraih kemerdekaan. Organisasi tersebut adalah Boedi Oetomo, sebuah wadah bagi anak-anak STOVIA untuk saling bertukar pikiran dan ide.
Boedi Oetomo merupakan sebuah organisasi pelajar yang didirikan oleh dr. Sutomo dan para mahasiswa STOVIA. Organisasi ini didirikan di Jakarta pada 20 Mei 1908.
Baca juga: Bagian Mata dan Fungsinya, Info bagi Siswa
Namun organisasi Boedi Oetomo bukan bersifat politik, melainkan hanya bersifat sosial, ekonomi, kebudayaan, dan pendidikan.
Meski tidak terjun ke bidang politik, Boedi Oetomo cukup menjadi pemantik semangat perjuangan kemerdekaan bagi anak-anak bangsa lainnya.
Hal tersebut terbukti dengan lahirnya organisasi-organisasi lain yang terjun di bidang politik sepeti Sarekat Islam, Indische Partij, Muhammadiyah dan masih banyak lagi.
Tak hanya menjadi pemantik api perjuangan, lahirnya Boedi Oetomo juga menandai berakhirnya masa perjuangan yang bersifat kedaerahan dan mulai menuju era perjuangan yang bersifat nasional. Perlawanan dengan fisik pun berangsur-angsur beralih ke perlawanan secara diplomatis.
Lantas, apa yang menjadi faktor pemicu dimulainya pergerakan nasional ini? Ada dua jenis faktor yang membuat pergerakan nasional ini dimulai, yaitu:
1. Faktor dari dalam negeri
Faktor ini berasal dari hati dan sanubari rakyat Indonesia itu sendiri dalam usaha membebaskan diri dari belenggu kolonialisme yang dilakukan oleh para penjajah.
Beberapa contohnya seperti:
2. Faktor dari luar negeri
Faktor dari luar negeri pengaruhnya tidak sekuat faktor dalam negeri. Namun, meski begitu tetap saja terdapat hal-hal yang mendukung munculnya pergerakan nasional.
Baca juga: Siswa, Ini Bagian Jantung dan Fungsinya
Beberapa di antaranya seperti: