KOMPAS.com - Farhan Zubedi, seorang dokter lulusan Unsyiah Kuala ini mengatakan, masyarakat harus lebih peduli terhadap asupan makanan yang dikonsumsi.
Dia mengaku, makanan tinggi protein seperti tempe sangat dianjurkan untuk menjadi lauk setiap saat.
Baca juga: Tempe Didorong Jadi Warisan Budaya Dunia
Tempe adalah makanan khas Indonesia yang terbuat dari fermentasi biji kedelai.
Jenis makanan ini banyak dijumpai di warung makan tradisional maupun modern.
"Karena tempe salah satu makanan tinggi protein yang bermanfaat untuk meningkatkan imunitas melawan penyakit dan membantu proses penyembuhan," ujar dalam keterangannya, Jumat (6/8/2021).
Setidaknya dibutuhkan 75-100 gram protein per hari untuk membantu proses pemulihan Covid-19.
Tempe mengandung banyak vitamin yang dibutuhkan tubuh seperti vitamin B12, kalsium, fosfor, kalium, lemak sehat dan serat.
"Oleh karena itu, mengonsumsi tempe yang tinggi protein dapat berpengaruh pada pasien yang terinfeksi Covid-19," ucap dia.
Presiden Direktur PT Kobe Boga Utama, Dipa Utomo menambahkan, ada hubungan yang kuat antara stres dan kekebalan tubuh.
Sehingga, jika pikiran lebih banyak berisi emosi negatif, tentunya dapat menurunkan stamina tubuh.
Baca juga: Bisnis Beras, Mahasiswa IPB Ini Untung Puluhan Juta Per Bulan
Untuk itu, Dipa mengajak masyarakat untuk meningkatkan imunitas dengan konsumsi makanan berkualitas.
Jadi tempe ini salah satu makanan yang dianjurkan, karena mengandung banyak vitamin dan tinggi protein.
Belum lama ini, Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) KBRI Tokyo, Prof. Yusli Wardianto mendorong agar tempe sebagai pangan asal Indonesia menjadi warisan budaya dunia.
"Promosi tempe sebagai pangan asal Indonesia menjadi sangat strategis mengingat tempe merupakan warisan budaya nasional," kata dia.
Baca juga: Dosen Unair Ungkap Fakta Makanan Cegah dan Obati Covid-19
Bahkan, kata dia, oleh Forum Tempe Indonesia (FTI), Pergizi Pangan Indonesia dan Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Gakoptindo) diusulkan menjadi warisan budaya dunia di UNESCO.