KOMPAS.com - Permintaan pasar dan harga yang tinggi, membuat budidaya ikan koi menjadi salah satu prospek bisnis yang menguntungkan apabila dikembangkan.
Selain itu, ikan koi juga dianggap dapat mendatangkan keberuntungan bagi pemiliknya, sekaligus mempercantik hunian karena warnanya yang indah.
Himpunan Mahasiswa Akuakultur (Himakua) PSDKU Universitas Airlangga (Unair) Banyuwangi mengupas tuntas teknik budidaya ikan koi dalam kajian bertema “Budidaya Ikan Koi: Teknik Budidaya Ikan Koi Sebagai Peluang Usaha di Masa Pandemi” yang diselenggarakan hari ini, Sabtu (31/7/2021).
Acara tersebut menghadirkan beberapa narasumber salah satunya Akbar Maulana yang merupakan pebsnis ikan koi.
Baca juga: Peneliti IPB: Jahe, Kunyit, dan Temulawak Bisa Obati 30 Jenis Penyakit
Akbar menerangkan bahwa di Indonesia sendiri pasar dari bisnis ikan koi cukup besar.
Ia menjelaskan, hal itu dikarenakan ikan koi yang merupakan pilihan utama dalam mengisi kolam-kolam hias baik di rumah maupun fasilitas umum lantaran memiliki warna yang cantik dan ukuran yang proporsional.
Di Indonesia sendiri, lanjut Akbar, beberapa Ikan Koi yang populer salah satunya dari jenis Gosanke, Utsurimono, Kawarimono dan Tancho.
“Saat ini pasar dari ikan koi sendiri cukup bagus baik lokal maupun global, dan bahkan, sambungnya, Koi Blitar yang merupakan koi lokal kita juga bisa menembus pasar internasional,” ungkapnya seperti dilansir dari laman Unair.
Dalam budidaya ikan koi, Akbar mengungkapkan terdapat beberapa tahap yang perlu diperhatikan karena akan menentukan keberhasilan budidaya. Salah satunya adalah pemilihan indukan.
Baca juga: Peneliti IPB: Tanaman Herbal Ini Berkhasiat Redakan Asam Urat
1. Pemilihan indukan
Indukan yang bagus biasanya berusia di atas 2 tahun dengan jenis yang sama atau mendekati sehingga anakan yang dihasilkan bisa bagus.
Ukuran induk juga harus diperhatikan, umumnya indukan yang bagus memiliki ukuran diatas 65 cm.
“selain itu, kesehatan induk merupakan hal terpenting, induk yang sehat bisa diamati secara visual seperti keaktifan gerakan, tidak ada cacat dan warna yang cerah atau kontras,” sambungnya.
2. Kolam untuk pemijahan
Selepas mendapat induk yang berkualitas, ikan dipijahkan pada media yang tidak terlalu dalam.