Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pikatan Hantar Sekolah Semesta Semarang Raih "Hattrick" Emas Olimpiade Informatika

Kompas.com - 09/07/2021, 19:36 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Generasi muda Indonesia saat ini tengah dihadapkan pada dua tantangan sekaligus: disrupsi teknologi sekaligus disrupsi pandemi.

Belum tuntas pembenahan pendidikan, siswa Indonesia yang merupakan digital native atau "pribumi digital" hingga kini masih harus menjalankan pembelajaran jarak jauh berbasis digital sebagai dampak pandemi.

Tentu menjadi tantangan tersendiri bagi sekolah, orangtua dan siswa dalam mengembangkan talenta dan prestasi di tengah transformasi pembelajaran dari cara konvensional menjadi berbasis digital.

Di tengah tantangan tersebut, Pikatan Arya Bramajati siswa yang tahun ini baru saja lulus dari SMA Semesta Bilingual Boarding School (BBS) Semarang menorehkan prestasi bidang informatika tingkat internasional.

Pikatan, sapaan akrabnya, meraih medali emas dalam olimpiade informatika internasional atau International Olympiad in Informatics (IOI) ke-33 secara daring (28/6/2021).

IOI merupakan kompetisi paling bergengsi di dunia untuk bidang informatika yang diselenggarakan tiap tahun. Tahun 2021, Singapura menjadi tuan rumah pagelaran IOI ke-33. 

Sebelumnya, Pikatan juga berhasil meraih perak Olimpiade Informatika Asia-Pasifik atau Asia Pacific Informatics Olympiad (APIO) berlangsung daring 21-26 Mei 2021 yang diikuti 920 siswa dari 34 negara.

Prestasi Pikatan ini menjadikan Sekolah Semesta berhasil meraih hattrick medali emas pada kompetisi IOI setelah tahun sebelumnya Sekolah Semesta berhasil meraih medali emas pada tahun 2021 juga atas nama Pikatan dan 2019 atas nama Abdul Malik Nurrokman.

Baca juga: Jawab Kekhawatiran Loss Learning, Dua Siswa CRIBS Raih Prestasi Internasional

Dari gim kreatif ke prestasi internasional

"Tingkat kesulitan sama (IOI dan APIO). Kalau kesulitan juga tidak terlalu signifikan karena menurut saya olimpiade komputer itu merupakan olimpiade paling gampang dilakukan di masa pandemi," ungkap Pikatan dalam konferensi pers yang digelar SMA Semesta Semarang (8/7/2021).

Pikatan menyampaikan saat ini siswa-siswa China dan Hong Kong masih menjadi rival kuat yang mendominasi olimpiade komputer dan informatika. "Eropa Timur seperti Rusia juga bagus, juga Belarus dan Korea Selatan, Jepang dan USA," ungkap Pikatan.

Pikatan menyampaikan ketertarikannya terhadap dunia komputer, khususnya programming sudah dimulai sejak jenjang Sekolah Dasar (SD). "Rasanya seru, lalu saya lanjutkan di olimpiade komputer di jenjang SMA," kata Pikatan yang diterima di prodi Informatika UI melalui jalur prestasi.

 

Pikatan Arya Bramajati  siswa yang tahun ini baru saja lulus dari SMA Semesta Bilingual Boarding School (BBS) Semarang meraih medali emas dalam olimpiade informatika internasional atau International Olympiad in Informatics (IOI) ke-33 secara daring (28/6/2021).DOK. SEKOLAH SEMESTA Pikatan Arya Bramajati siswa yang tahun ini baru saja lulus dari SMA Semesta Bilingual Boarding School (BBS) Semarang meraih medali emas dalam olimpiade informatika internasional atau International Olympiad in Informatics (IOI) ke-33 secara daring (28/6/2021).

Selain ketertarikan luar biasa pada bidang programming, Pikatan menyampaikan dukungan sekolah menjadi salah satu faktor yang membantunya meraih prestasi internasional.

"Di Semesta ini ada klub olimpiade. Jadi orang-orang yang ikut olimpiade ini berkumpul lalu belajar bersama. Klub olimpiadenya benar-benar fokus seperti diberikan pelatihan soal-soal dan camp-camp," jelas siswa kelahiran April 2003 ini. 

Baca juga: Bangga, Siswa Indonesia Ukir Prestasi 4 Medali Olimpiade Informatika Internasional

Pikatan menyampaikan logika berpikir menjadi kunci utama yang dibutuhkan agar bisa berhasil dalam bidang informatika. Berangkat dari kebiasaan main game pun bisa dipupuk keberhasilan meraih prestasi.

"Tapi saya tidak suka game yang perang atau tembak-tembakan. Saya suka game-game yang bisa melatih kreativitas. Misal membuat level sendiri atau ruang sendiri," cerita Pikatan, anak kedua dari dua bersaudara ini.

"Yang penting manfaatkan waktu untuk hal-hal yang produktif. Main game boleh untuk hiburan gapapa tapi jangan diutamakan. Tetap lakukan hal produktif," pesan Pikatan.

Pembinaan talenta non-akademik di Semesta

Ahmad Nurani, Kepala SMA Semesta Semarang menyampaikan pengembangan talenta prestasi non-akademik di SMA Semesta BBS Semarang dilakukan melalui dua jalur; ektrakulikuler dan berbasis project dalam pelajaran.

Sejak  awal masuk sekolah, tambah Ahmad, siswa baru sudah diarahkan untuk memilih minat dan bakatnya yanmg terbagi dalam bidang olah raga, seni dan bahasa.

"Selama pandemi memang mengalami sedikit kendala karena siswa tidak datang ke sekolah. Jadi koordinasi dan pelatihan dilakukan secara online," ungkapnya.

Ahmad menyampaikan pihaknya memberikan perhatian khusus tidak hanya kepada siswa yang memiliki prestasi akademik namun juga non-akademi.

Baca juga: Guru Besar UNY: Deteksi Dini Potensi Anak Bisa Optimalkan Prestasi

"Sebagai contoh tahun ini ada 2 siswa kami lolos dalam FLS2N (Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional) untuk bidang vokal dan puisi. Sebelumnya bulan lalu, beberapa siswa kami meraih prestasi bidang seni dan esai business plan," ungkap Ahmad.

Selain jalur pembinaan lewat ekstrakulikuler dan kurikulum, Achmad juga menyampaikan SMA Semesta juga mendorong aktualisasi siswa lewat berbagi lomba yang diadakan, baik lewat tingkat wilayah, perguruan tinggi yang menjalin kerja sama, nasional hingga internasional.

"Untuk pencarian bakat, kami lakukan melalui sosialisasi dan juga tes bakat yang dijalkankan sejak kelas 10 dan 11. Semua guru bisa melihat potensi masing-masing siswa, kemudian tinggal diarahkan," jelas Ahmad.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com