Oleh: Andrea Lusi Anari*
KOMPAS.com - Keingintahuan dibutuhkan manusia untuk bisa bertahan dalam menghadapi perubahan-perubahan di dunia.
Menurut Francesca Gino (2018), dorongan mencari informasi dan pengalaman baru, serta mengeksplorasi kemungkinan baru merupakan sifat dasar manusia. Peran keingintahuan dalam mempertahankan performa bisnis menjadi lebih penting daripada yang diduga.
Mengembangkan rasa ingin tahu dapat membantu perusahaan atau organisasi untuk mampu beradaptasi dengan perubahan yang cepat, situasi pasar yang tidak menentu dan tekanan-tekanan eksternal lain yang luar biasa besarnya.
Keingintahuan atau curiosity menjadi salah satu faktor kunci untuk bertahan dan bertumbuh di era perubahan saat ini, baik bagi kelangsungan hidup pribadi maupun bisnis.
Rasa ingin tahu diperlukan di dalam proses belajar serta membantu kita mampu beradaptasi secara fleksibel dengan perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungan.
Keingintahuan juga mampu mengembangkan pendekatan baru untuk memperoleh pemecahan masalah yang lebih efektif.
Nah, sudahkah kita memilikinya? Seberapa tinggi tingkat keingintahuan kita? Bagaimana mengukur tingkat keingintahuan kita?
Sesuai dengan tujuan untuk membantu individu menemukan dan mengembangkan potensi diri agar menjadi versi terbaik diri mereka, Growth Center telah melakukan riset dan mengembangkan sebuah alat tes curiosity guna membantu kita lebih mengenali bagaimana tingkat keingintahuan kita.
Baca juga: Meningkatkan Kegigihan dengan Growth Mindset
Dengan lebih memahami kondisi tingkat keingintahuan kita saat ini–apapun hasilnya–diharapkan kita dapat mengembangkan diri dengan lebih fokus dan terarah sehingga kita dapat bertumbuh menjadi versi terbaik diri kita.
Tes curiosity merupakan bagian dari serangkaian alat tes yang disebut dengan Growth Inventory.
Growth Inventory dikembangkan oleh Growth Center untuk mengidentifikasikan beberapa karakteristik yang dibutuhkan untuk mampu menghadapi situasi kompleks yang penuh ketidakpastian dan penuh dengan perubahan yang cepat.
Alat ukur tes ini diadaptasi dan dikembangkan dari The Curiosity and Exploration Inventory – II yang dikembangkan oleh Kashdan, Gallagher, dan Silvia (2009).
Curiosity yang dimaksud dalam Growth Inventory adalah preferensi individu untuk mencari pengalaman dan pengetahuan baru, serta keterbukaan individu di dalam mendapatkan umpan balik (feedback) dan pembelajaran baru.
Curiosity dibutuhkan agar individu mampu mengambil pembelajaran baru yang mendukung perannya secara optimal saat menghadapi situasi perubahan yang cepat. Dalam alat ukur tes curiosity, terdapat dua dimensi yang diukur: