Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hindari Mata Mudah Lelah dengan Tips dari Dokter Unair

Kompas.com - 07/07/2021, 20:30 WIB
Mahar Prastiwi,
Dian Ihsan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Dalam kondisi pandemi Covid-19, banyak aktivitas yang semula bisa dilakukan secara langsung harus diganti secara virtual.

Kondisi ini membuat orang lebih banyak menghabiskan waktu di depan laptop atau handphone. Baik saat bekerja maupun anak-anak yang mengikuti pembelajaran jarak jauh (PJJ).

Menatap layar terlalu lama menyebabkan mata cepat lelah, kering. Bahkan menyebabkan kelainan pada mata. Menjaga mata agar tetap sehat perlu dilakukan meski harus menatap layar laptop atau smartphone dalam jangka waktu lama.

Dokter spesialis mata Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA), Mohamad Nurdin Zuhri menerangkan, banyak pasien di era pandemi ini mengalami kelelahan mata mata kering, maupun kelainan refraksi atau kabur pada penglihatan.

Baca juga: Lagi, Laporan Keuangan Kemendikbud Ristek Raih WTP

Biasanya paling banyak ditemukan orangtua membawa anaknya dengan keluhan anak mengalami kabur penglihatan atau mata lelah.

Atur jarak saat menatap layar

"Setelah diperiksa, biasanya diagnosis terkena miopi atau astigmatisma. Salah satu penyebab mata lelah di era daring karena durasi kerja jarak dekat yang cukup lama," kata Nurdin seperti dikutip dari laman Unair, Rabu (7/7/2021).

Ketika melihat dengan jarak dekat, lanjut Nurdin, mata akan mengalami penyesuaian saat menerima bayangan yang jelas dari obyek yang dilihat. Maka otot mata akan mengalami kontraksi sehingga menyebabkan kelelahan pada mata.

"Jika kita melihat dengan jarak dekat maka otot mata akan lebih berkontraksi. Ibarat kita mengangkat benda berat, beberapa menit mungkin kita kuat, akan tetapi kalau sudah berjam-jam akan membuat kita lelah," ungkap dokter yang juga alumni pendidikan spesialis mata Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK Unair).

Baca juga: Pakar UGM Bagikan Panduan Menyembelih Hewan Kurban Saat Pandemi

Nurdin menjelaskan, salah satu hal penting untuk menjaga mata tetap sehat yakni mengatur jarak saat menggunakan handphone. Postur tubuh berpengaruh pada jarak ideal penggunaan gawai. Biasanya yang paling umum adalah dengan jarak satu lengan atau sekitar 30-40 cm.

"Jarak yang baik antara mata dengan gawai itu tergantung postur tubuh sebenarnya, karena postur tubuh setiap orang pasti berbeda," kata Nurdin.

Gunakan gadget berlayar lebar

Dokter yang berasal dari kota Pasuruan ini menerangkan, penggunaan handphone tidak dianjurkan saat sekolah atau kerja dengan metode daring. Pasalnya handphone memiliki layar yang cukup kecil, sehingga hal itu menyebabkan otot mata lebih berkontraksi.

Baca juga: Viral di TikTok, Ini Tips Mengerjakan Skripsi ala Wakil Rektor Unnes

Dia menambahkan, jarak penggunaan handphone terhadap mata juga relatif dekat dibandingkan dengan menggunakan komputer atau laptop.

"Usahakan tidak memakai handphone, tetapi menggunakan laptop atau komputer. Karena laptop atau komputer memiliki layar yang lebih besar dan jarak penggunaannya yang juga lebih jauh, sehingga itu mengurangi terjadinya astenopia atau mata kelelahan," papar Nurdin.

Menggunakan aturan dua puluh

Nurdin menambahkan, masyarakat bisa menerapkan aturan dua puluh untuk mencegah kelelahan pada mata. Arti dari aturan dua puluh yaitu, selama dua puluh menit melihat layar, kemudian dilanjut istirahat selama dua puluh detik dengan melihat sejauh dua puluh kaki.

"Saat melihat jarak jauh dengan jarak dua puluh kaki atau sekitar enam meter, otot-otot mata akan berelaksasi, sehingga hal itu membuat mata lebih rileks," ungkapnya.

Baca juga: Ekonom IPB: Publik Harus Hentikan Trade Off Kesehatan dan Ekonomi

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mendikbud Minta PTN Kembalikan Kelebihan Bayar UKT Mahasiswa

Mendikbud Minta PTN Kembalikan Kelebihan Bayar UKT Mahasiswa

Edu
Gelar 'Mini Workshop', Pulpenmas Institute Ajak Sekolah Mulai Perhatikan 'Customer Experience'

Gelar "Mini Workshop", Pulpenmas Institute Ajak Sekolah Mulai Perhatikan "Customer Experience"

Edu
Seluruh Lulusan Kelas 2024 Sinarmas World Academy Diterima di Universitas Top Dunia

Seluruh Lulusan Kelas 2024 Sinarmas World Academy Diterima di Universitas Top Dunia

Edu
7 Program Prioritas Kemenag bagi Guru dan Tendik 2024, Salah Satunya Insentif

7 Program Prioritas Kemenag bagi Guru dan Tendik 2024, Salah Satunya Insentif

Edu
11 SMA dengan Nilai UTBK Tertinggi di Tangsel, Referensi PPDB 2024

11 SMA dengan Nilai UTBK Tertinggi di Tangsel, Referensi PPDB 2024

Edu
UKT Batal Naik, Mendikbud Minta PTN Rangkul Mahasiswa yang Mengundurkan Diri

UKT Batal Naik, Mendikbud Minta PTN Rangkul Mahasiswa yang Mengundurkan Diri

Edu
PPDB Jabar 2024: Cek Dokumen yang Dibutuhkan dan Kuota Semua Jalur

PPDB Jabar 2024: Cek Dokumen yang Dibutuhkan dan Kuota Semua Jalur

Edu
Gelar Dialog di Universiti Sains Malaysia, JIC Ajak Mahasiswa Terlibat Misi Perdamaian Global

Gelar Dialog di Universiti Sains Malaysia, JIC Ajak Mahasiswa Terlibat Misi Perdamaian Global

Edu
Kisah Nikita, Sempat Alami Diskriminasi karena Disabilitas, Kini Lulus dari UGM

Kisah Nikita, Sempat Alami Diskriminasi karena Disabilitas, Kini Lulus dari UGM

Edu
20 SMA Terbaik di DKI Jakarta, Referensi Daftar PPDB 2024

20 SMA Terbaik di DKI Jakarta, Referensi Daftar PPDB 2024

Edu
Selain Batalkan Kenaikan UKT, Kemendikbud Juga Minta PTN Lakukan Ini

Selain Batalkan Kenaikan UKT, Kemendikbud Juga Minta PTN Lakukan Ini

Edu
LPDP Tahap 2 Dibuka Juni, Ini Perbedaan LPDP Reguler dan LPDP PTUD

LPDP Tahap 2 Dibuka Juni, Ini Perbedaan LPDP Reguler dan LPDP PTUD

Edu
BEM SI Minta Kemendikbud Revisi Permendikbud Nomor 2 Tahun 2024 soal UKT

BEM SI Minta Kemendikbud Revisi Permendikbud Nomor 2 Tahun 2024 soal UKT

Edu
Lebih dari Sekadar Akademik, Sekolah Pribadi Depok Bentuk Karakter dan Masa Depan Siswa

Lebih dari Sekadar Akademik, Sekolah Pribadi Depok Bentuk Karakter dan Masa Depan Siswa

Edu
Syarat Ikut PPDB Jakarta 2024 Jenjang SMK, Berikut Cara Daftarnya

Syarat Ikut PPDB Jakarta 2024 Jenjang SMK, Berikut Cara Daftarnya

Edu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com