Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vaksinasi Anak Diperbolehkan, Ketua DPR: Percepat Realisasi PTM Terbatas

Kompas.com - 30/06/2021, 08:38 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Usai diterbitkannya izin penggunaan darurat vaksin Sinovac untuk anak usia 12-17 tahun oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Ketua DPR RI Puan Maharani menyambut baik.

Pasalnya, saat ini jumlah kasus Covid-19 dengan pasien anak di Indonesia mencapai 12,5 persen dari total kasus Covid-19 di Indonesia.

Jika vaksinasi pada anak usia 12 tahun telah dilaksanakan, maka harapannya dapat mempercepat realisasi pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas.

Baca juga: DPR RI Minta Vaksinasi untuk Guru Dipercepat

Menurutnya, dengan vaksinasi maka imunitas anak terhadap virus Corona akan terbentuk sehingga melindungi mereka dari risiko terpapar.

Ketika pembelajaran tatap muka terbatas mulai digelar, tubuh anak diharapkan lebih kuat melawan Covid-19.

"Semoga vaksinasi anak ini dapat mempercepat realisasi pembelajaran tatap muka yang rencananya dilaksanakan pada Juli 2021. Tapi ingat untuk tetap menjalankan protokol kesehatan ya," ujar Puan seperti dikutip dari laman DPR RI, Senin (28/6/2021).

Untuk itulah dia mengajak para orangtua Indonesia agar bersiap-siap mengajak anaknya ikut vaksinasi. "Ini saatnya untuk memberikan anak-anak kita perlindungan terbaik terhadap virus Covid-19," ucap Puan.

Hal ini, lanjut Puan, berdasarkan data Ikatan Dokter Anak Indonesia, jumlah kasus Covid-19 dengan pasien anak di Indonesia mencapai 12,5 persen dari total kasus Covid-19 di Indonesia.

Adapun BPOM mengizinkan penggunaan vaksin Sinovac Bio Farma untuk anak-anak usia di atas 12 tahun setelah dilakukan uji klinis dan dengan pertimbangan data epidemiologi Covid-19 di Indonesia menunjukkan mortalitas tinggi pada usia 10-18 tahun.

Menurutnya, lonjakan kasus Covid-19 pada anak-anak membuktikan bahwa Corona bisa menyerang siapa saja. Tentu seiring dengan berjalannya waktu.

Baca juga: Orangtua, Ini Lho Kebutuhan Gizi Anak Usia Dini

"Berarti ibu-ibu harus lebih bawel lagi soal protokol kesehatan kepada keluarganya. Saya ini juga seorang ibu, saya setiap hari selalu ingatkan anak-anak saya untuk jaga protokol kesehatan," kata Puan.

Pentingnya prokes dan gerakan "isi piringku"

Dikatakan, beban orang tua terutama seorang ibu di rumah sungguh berat, apalagi bagi mereka yang masih memiliki buah hati usia sekolah. Pembelajaran jarak jauh (PJJ) menambah tanggung jawab orang tua dalam mendidik anak.

"Biasanya kan yang bantu anak mengerjakan PR sekolah atau tugas-tugas lain itu ibu. Padahal ibu juga masih ada yang harus bekerja meskipun work from home," tambah Puan.

Untuk itu, ia mengingatkan bahwa peran untuk memastikan keselamatan anak ada di tangan kedua orang tua sehingga ayah dan ibu harus bekerja bersama.

Tak kalah penting, menurut Puan ialah orang tua tetap harus menjaga asupan gizi anak yang cukup dan seimbang.

Dia menjelaskan tentang gerakan “Isi Piringku”, kebiasaan makan makanan sehat sekaligus untuk mengangkat makanan khas daerah, yang diiringi dengan perilaku hidup bersih dan sehat seperti:

  • kebiasaan cuci tangan
  • banyak beraktivitas fisik
  • rutin memantau berat badan agar tetap normal
  • banyak minum air putih

"Sejak 2017 saya dorong itu gerakan ‘Isi Piringku’, yaitu makan makanan yang sehat dengan gizi seimbang. Ini bermakna 10 pesan gizi seimbang dengan porsi makanan yang terdiri atas makanan pokok, lauk pauk, sayur-sayuran, dan buah-buahan," jelasnya.

Baca juga: 4 Prinsip Gizi Seimbang bagi Anak Usia Dini

Tentunya pada masa pandemi ini, selain vaksin, asupan gizi yang baik sangat penting untuk menjaga kesehatan dan keselamatan, terutama anak-anak, dari berbagai penyakit menular.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com