Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bisa Ditiru, Ini Praktik Baik Pelaksanaan PTM Terbatas di 4 Sekolah

Kompas.com - 28/06/2021, 18:02 WIB
Mahar Prastiwi,
Dian Ihsan

Tim Redaksi

"Sejak bulan Juli 2020, sekolah kami menambah lebih dari 150 wastafel dengan perbandingannya adalah 1 banding 4 atau 1 wastafel untuk 4 siswa. Sebelumnya dalam setiap kelas juga disediakan satu wastafel," tuturnya.

Saat masuk ruang kelas, siswa dianjurkan bergantian masuk kelas dan berada pada lokasi dengan tanda yang sudah disediakan.

Seluruh ruangan sudah diatur sesuai dengan kaidah protokol kesehatan guna mendukung upaya sekolah tatap muka dengan belajar yang aman dan nyaman.

Baca juga: Unik, Mahasiswa Unair Bikin Produk Kecantikan Alami dari Kulit Jengkol

"Tiap ruangan juga tersedia ventilasi memadai sehingga sirkulasi udara selalu berganti. Kelas-kelas juga cukup mendapatkan sinar matahari," kata Uchu Riza.

3. SD Katolik Wijana Sejati Kota Mojokerto

Sementara itu Kepala Sekolah SD Katolik Wijana Sejati Kota Mojokerto, M. Marsiana menambahkan, praktik baik pelaksanaan PTM terbatas yang dilakukan antara lain, sebelum masuk ke dalam kelas, peserta didik wajib menginjak karpet yang sudah disemprot disinfektan.

Siswa wajib mencuci tangan menggunakan air mengalir dan sabun, serta selalu menjaga jarak sesuai dengan protokol kesehatan.

Untuk proses pembelajaran, peserta didik masuk secara bergantian 50 persen dari kapasitas kelas. Pelaksanaan pembelajaran pun dilakukan secara tatap muka dan daring.

"Bagi siswa yang tidak luring bisa mengikuti pembelajaran lewat daring. Peserta didik pun diajak berperan aktif dalam proses pembelajaran," beber Marsiana.

Baca juga: UMSB Buka Lowongan Kerja Jadi Dosen dan Karyawan, Buruan Daftar

4. TK Langgeng Garjita, Kabupaten Cianjur

Cerita menarik tentang persiapan PTM Terbatas pun disampaikan Guru TK Langgeng Garjita, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat Ine Rahaju. Ine mengaku, karakteristik dari peserta didik usia dini sangat butuh bergerak.

"Kelas diberi sekat antar anak 2x2 meter lalu setengah badan ke atas ditutup dengan plastik, sehingga mereka masih berhubungan pada saat di kelas," papar Ine Rahaju.

Selama pelaksanaan PTM terbatas, para guru memperhatikan dan memastikan masker yang digunakan oleh anak tidak dilepas, dan mengajak anak untuk cuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir.

Untuk proses KBM, dalam seminggu pembelajaran di dalam kelas dilakukan tiga hari dan dua hari di luar kelas.

Dua hari di luar kelas untuk memfasilitasi bagaimana siswa tetap terfasilitasi dalam eksplor lingkungan.

"Pada saat pembelajaran di luar lingkungan kelas ini maka pendampingan di luar kelas ditambah satu orang tua tergantung dari karakteristik kelasnya," tutur Ine.

Baca juga: Ini Manfaat Project Based Learning bagi Siswa Saat PTM Terbatas

Pihak sekolah, kata Ine, juga mengimbau para orang tua untuk memastikan kondisi anak dalam keadaan sehat ketika ingin berangkat ke sekolah.

"Sarapan dahulu sebelum berangkat, dan membawa pembekalan dan perlengkapan belajar sendiri. Orang tua yang mengantar anaknya pun kami imbau agar tidak berkumpul dan wajib menggunakan masker," terangnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com