Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bisa Ditiru, Ini Praktik Baik Pelaksanaan PTM Terbatas di 4 Sekolah

KOMPAS.com - Rencana pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas harus memenuhi ketentuan penyelenggaraan pembelajaran di masa pandemi Covid-19 sesuai SKB 4 Menteri.

PTM terbatas harus mengedepankan prinsip kehati-hatian, serta kesehatan dan keselamatan warga sekolahnya.

Direktur Sekolah Dasar, Direktorat Jenderal PAUD, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah, Kemendikbud Ristek, Sri Wahyuningsih mengatakan, pelaksanaan PTM Terbatas perlu dipersiapkan secara matang oleh pihak sekolah.

Selain itu juga perlu dukungan dari para orangtua murid serta lingkungan di sekitarnya. "Sekolah harus memenuhi daftar periksa, dan sekolah harus menyiapkan Satgas Covid-19 tingkat satuan pendidikan," kata Sri Wahyuningsih seperti dikutip dari laman Ruang Guru PAUD Kemendikbud Ristek, Senin (28/6/2021).

Praktik baik pelaksanaan PTM terbatas

Selain itu, pihak sekolah bersama komite harus menyosialisasikan persiapan PTM terbatas kepada orangtua. Dengan sinergitas ini, orangtua bisa memiliki pemahaman yang baik tentang pentingnya PTM terbatas ini.

Berikut beberapa praktik baik pelaksanaan PTM terbatas yang diterapkan sejumlah sekolah di beberapa daerah.

1. SDN IV Made Lamongan

Untuk menciptakan ruang belajar yang aman dari pandemi Covid-19, Kepala Sekolah SDN IV Made Lamongan, Amin Khusnul Khatimah mengaku, senantiasa menegakkan protokol kesehatan sesuai yang ditetapkan dalam SKB 4 Menteri.

"Sebelum berangkat siswa wajib sarapan di rumah, orangtua juga wajib memeriksa kesehatan anak dengan mengecek suhu badan, tidak sedang flu atau batuk. Serta menyiapkan perlengkapan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dan stater pack," ungkap Amin.

Sesampainya di sekolah, lanjut Amin, siswa dan guru yang masuk area sekolah akan dilakukan sterilisasi oleh petugas Satgas Covid-19 dengan menyemprot sepatu dan tas menggunakan cairan disinfektan.

Kemudian dilakukan pengecekan suhu tubuh dan kelengkapan sekolah di era kenormalan baru. Seperti masker, hand sanitizer, bekal makanan dan minuman serta perlengkapan ibadah pribadi.

Saat KBM telah usai, kelas dan area lainnya disterilkan dengan cairan disinfektan agar besok dapat digunakan dengan aman.

“Kami mengimbau para siswa sesampainya di rumah tidak boleh bersentuhan dengan keluarga dahulu, cuci tangan dan mandi dahulu, setelah itu baru bisa ngobrol dengan keluarga dirumah,” urai Amin.

2. Aljbar Islamic School, Jakarta Selatan

Praktik baik lainnya dalam pelaksanaan PTM terbatas juga dilakukan di Aljbar Islamic School. Pimpinan Aljbar Islamic School, Jakarta Selatan, Uchu Riza menyampaikan, sebelum masuk kelas, para siswa wajib mencuci tangan dengan sabun di wastafel yang disediakan.

Hal ini sebagai bagian dari upaya sekolah untuk menerapkan kebersihan.

"Sejak bulan Juli 2020, sekolah kami menambah lebih dari 150 wastafel dengan perbandingannya adalah 1 banding 4 atau 1 wastafel untuk 4 siswa. Sebelumnya dalam setiap kelas juga disediakan satu wastafel," tuturnya.

Saat masuk ruang kelas, siswa dianjurkan bergantian masuk kelas dan berada pada lokasi dengan tanda yang sudah disediakan.

Seluruh ruangan sudah diatur sesuai dengan kaidah protokol kesehatan guna mendukung upaya sekolah tatap muka dengan belajar yang aman dan nyaman.

"Tiap ruangan juga tersedia ventilasi memadai sehingga sirkulasi udara selalu berganti. Kelas-kelas juga cukup mendapatkan sinar matahari," kata Uchu Riza.

3. SD Katolik Wijana Sejati Kota Mojokerto

Sementara itu Kepala Sekolah SD Katolik Wijana Sejati Kota Mojokerto, M. Marsiana menambahkan, praktik baik pelaksanaan PTM terbatas yang dilakukan antara lain, sebelum masuk ke dalam kelas, peserta didik wajib menginjak karpet yang sudah disemprot disinfektan.

Siswa wajib mencuci tangan menggunakan air mengalir dan sabun, serta selalu menjaga jarak sesuai dengan protokol kesehatan.

Untuk proses pembelajaran, peserta didik masuk secara bergantian 50 persen dari kapasitas kelas. Pelaksanaan pembelajaran pun dilakukan secara tatap muka dan daring.

"Bagi siswa yang tidak luring bisa mengikuti pembelajaran lewat daring. Peserta didik pun diajak berperan aktif dalam proses pembelajaran," beber Marsiana.

4. TK Langgeng Garjita, Kabupaten Cianjur

Cerita menarik tentang persiapan PTM Terbatas pun disampaikan Guru TK Langgeng Garjita, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat Ine Rahaju. Ine mengaku, karakteristik dari peserta didik usia dini sangat butuh bergerak.

"Kelas diberi sekat antar anak 2x2 meter lalu setengah badan ke atas ditutup dengan plastik, sehingga mereka masih berhubungan pada saat di kelas," papar Ine Rahaju.

Selama pelaksanaan PTM terbatas, para guru memperhatikan dan memastikan masker yang digunakan oleh anak tidak dilepas, dan mengajak anak untuk cuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir.

Untuk proses KBM, dalam seminggu pembelajaran di dalam kelas dilakukan tiga hari dan dua hari di luar kelas.

Dua hari di luar kelas untuk memfasilitasi bagaimana siswa tetap terfasilitasi dalam eksplor lingkungan.

"Pada saat pembelajaran di luar lingkungan kelas ini maka pendampingan di luar kelas ditambah satu orang tua tergantung dari karakteristik kelasnya," tutur Ine.

Pihak sekolah, kata Ine, juga mengimbau para orang tua untuk memastikan kondisi anak dalam keadaan sehat ketika ingin berangkat ke sekolah.

"Sarapan dahulu sebelum berangkat, dan membawa pembekalan dan perlengkapan belajar sendiri. Orang tua yang mengantar anaknya pun kami imbau agar tidak berkumpul dan wajib menggunakan masker," terangnya.

https://www.kompas.com/edu/read/2021/06/28/180246771/bisa-ditiru-ini-praktik-baik-pelaksanaan-ptm-terbatas-di-4-sekolah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke